ORBITAL
MOLEKUL
Orbital
molekul merupakan metode pendekatan lain untuk menjelaskan mekanisme
pembentukan ikatan kovalen selain Teori Ikatan Valensi (Valence Bond Theory). Teori
ini dikemukakan oleh Hund dan Mulliken, dimana sifat magnetik, spektrum unsur
/senyawa dan kuat ikatan atom-atom dalam molekul unsur/senyawa dapat dijelaskan
dengan baik.
Tumpang tindih orbital
Orbital
molekul terbentuk dari hasil interaksi antara dua atau orbital orbital atom. Distribusi elektron dalam molekul tidak lagi
berada pada orbital atommasing-masing pembentuk, melainkan ditempatkan
atau dilokalisir pada daerah tumpang tindih yang dikenal sebagai orbital
molekul (OM).
Sifat
dasar secara terinci dari ikatan-ikatan kimia merupakan masalah yang rumit.
Untuk tujuan praktis, para kimiawan harus menggunakan pemerian ikatan yang
walaupun disederhanakan tetapi berguna. Salah satu pemerian yang paling
sederhana tetapi memang benar dan diterapkan secara luas, adalah gagasan dan
yang terlihat dalam pemerian tersebut, yaitu bahwa ikatan kimia dapat terjadi
bila orbital-orbital luar pada atom-atom yang berlainan tumpang tindih sedemikian,
sehingga memekatkan rapat-rapat elektron antara teras-teras atom. Sebagai
panduan dasar yang berkualitatif untuk menilai ada tidaknya ikatan, kriteria mengenai tumpang-tindih
orbital-orbital atom netto yang positif merupakan manfaat yang tidak
sejalan. Akibatnya, pertama-tama akan ditinjau pengujian terhadap tumpang
tindih tersebut.
Bila
dua atom saling menghampiri cukup
dekat sampai satu orbital dari setiap atom memiliki amplitudo yang besar dalam
daerah ruang yang dipunyai bersama, dikatakan bahwa orbital-orbital tumpang
tindih. Besarnya amplitudo bisa positif, negatif, atau nol, bergantung kepada
sifat-sifat orbital orbital yang terlibat.
Tumpang
tindih bertanda positif bila pertindihan kedua orbital mempunyai tanda sama,
keduanya +, -. Tumpang tindih bertanda Negatif bila daerah pertindihan kedua
orbital mempunyai tanda berlawanan. Tumpang tindih yang tepat nol terjadi bila
terdapat daerah pertindihan yang tepat sama dengan tanda berlawanan.
Bila
tumpang tindih netto adalah nol, tidak terjadi kenaikan ataupun penurunan
rapatan electron bersama, karena itu tidak terjadi interaksi-interaksi ataupun
tarikan. Keadaan ini diperikan sebagai interaksi non-ikatan.
Mengapa Molekul H2
Stabil sedangkan He2 Tidak Stabil
Sekali
tanda dan besarnya pertindihan antara pasangan orbital tertentu diketahui,
hasilnya dinyatakan dalam energi interaksi secara diagram, disebut diagram
tingkat energy. Hal ini diterangkan dengan baik dengan mengambil contoh molekul
hidrogen H2. Setiap atom hanya memiliki satu orbital, yakni orbital
1s, yang cukup stabil untuk digunakan
dalam pengikatan. Jadi akan diperiksa cara cara yang mungkin di mana kedua
orbital 1s, ɸ1 dan ɸ2
dapat tumpang tindih apabila dua atom H saling mendekati.
Hanya
terdapat dua kemungkinan. Bila kedua orbital 1s digabung dengan pertindihan positif, terjadilah interaksi ikatan.
Kombinasi pertindihan positif, ɸ1 + ɸ2 dapat
dipandng sebagai orbital itu sendiri, yang disebut orbital molekul (OM),
dan ditandai Ψb. Indeks b berarti ikatan. Serupa pula kombinasi pertindihan negatif ɸ1
- ɸ2 , membnetuk
orbital molekul Ψa, dalam
mana indeks a menyatakan anti-ikatan.
Maka
jika dibayangkan dua atom hidrogen saling mendekat sehingga terbentuk orbital
molekul, OM, Ψb. Orbital molekul, seperti halnya orbital atom,
mengikuti prinsip eksklusi, yang berarti ia dapat ditempati oleh tidak lebih
dari dua elektron, dan juga bila kedua elektron tersebut memiliki spin
berlawanan. Dimisalkan saja 1 atom dari H, spinnya berpasangan dan menempati Ψb, terbentuklah suatu
ikatan. Energi sistem akan turun apabila r,
yakni jarak antar inti berkurang. Pada nilai tertentu dari jarak antar inti, re, energi akan mencapai
minimum, dan mulai naik lagi dengan tajam. Pada minimum tersebut gaya tarik
akibat penggunaan bersama elektron tepat mengimbangi gaya-gaya akibat tolakan
antara partikel-partikel yang sama muatannya. Pada jarak yang lebih pendek,
gaya tolakan naik dengan cepat. Kenaikannya yang cepat dalam gaya tolakan pada
jarak dekat inilah yang menyebabkan molekul H2 memiliki energy
minimum pada jarak antar-inti tertentu, dan mencegah atom-atom saling menyatu.
Energi minimum ini, relative terhadap energi atm-atom yang terpisah sempurna (r = ∞) disebut energi ikatan.
Apabila
dua atom H saling mendekat sehingga terbentuk orbital anti-ikatan Ψa dengan elektron menempati
orbital tersebut, energi sistem akan berubah. Energy akan terus menerus naik,
karena nilai r interaksinya berupa
tolakan.
Sekarang
perhatikan kemungkinan membentuk molekul He2 dengan menggunakan
tinjauan dasar sama. Lagi-lagi hanya orbital-orbital 1s yang cukup stabil yang bermanfaat pada pengikatan. Atom He
berbeda dari atom H karena memiliki 2 elektron, dan ini rumit dikarenakan dalam
molekul He2 terdapat empat elektron. Ini berarti bahwa Ψb dan Ψa masing-masing harus diduduki oleh sepasang elektron.
Karenanya, apapun kestabilan yang diperoleh dari penghuni Ψb, akan dilawan oleh efek anti-tarikan elektron –
elektron dalam Ψa.
Hasilnya adalah tidak adanya ikatan netto yang berarti, dan atom atom He lebih
stabil secara terpisah daripada terikat bersama.
Teori Orbital Molekul Bagi Diatomik Mononuklir pada
Umumnya
Tumpang
tindih yang baru disebut secara lebih terinci, dan menunjukkan bagaimana hasil
Orbital Molekul dilambangkan. Empat jenis pertindihan pertama, baik positif (memberikan
OM ikatan) ataupun negatif (memberikan OM anti-ikatan) menimbulkan OM yang
ditandai oleh σ. Pertindihan px ± p’x dan py ±
p’y menimbulkan OM
bertanda π. Dua yang terakhir, s ± p’z
juga memberikan OM σ.
Notasi σ, π, δ. Bila
dipandang OM dua atom sepanjang arah ikutan, yaitu bila dilihat dari
ujung-ujungnya:
( a)
Akan tampak fungsi gelombang yang
bertanda sama, baik + atau -, ke segala arah. Dengan perkataan lain bila dibuat
lingkaran mengelilingi sumbu ikatan, tidak terjadi perubahan tanda diseluruh
lingkaran. OM ini disebut OM σ (sigma). OM semaca itu hanya dapat dibentuk oleh
pertindihan (baik + atau -) dari dua orbital atom yang juga mempuyai sifat sama
terhadap sumbu yang dipersoalkan .
( b)
Dapat dilihat suatu fungsi gelombang
yang dipisahkan ke dalam dua daerah tanda berlawanan terhadap OM seluruhnya,
terdapat bidang simpul. Tepat pada
bidang ini fungsi gelombang memiliki amplitudo nol, sepanjang ikatan. Lambang π , abjad Yunani dari p digunakan karena jenis OM ini analog
dengan orbital p. OM ini dapat terbentuk
oleh pertindihan dua orbital p yang
arahnya sesuai. Studi kasus pada molekul diatom, atau molekul linear lainnya,
orbital π selalu terdapat
berpasangan, karena selalu ada dua orbital p
yang serupa, px dan py pada setiap atom. Semua
setara dan oleh sebab itu terbentuk dua OM ikatan π yang setara, dan dua OM
anti-ikatan π yang setara.
( c)
Walaupun tidak akan ditemui kemungkinan
ini sampai nanti bila dibahas senyawa logam transisi, terdapat OM yang memiliki
dua bidang simpul. Ini disebut orbital-orbital δ (d-Yunani). OM π tidak dapat dibentuk oleh orbital s atau p, namun dengan pertindihan orbital atom d, misalnya dua orbital dxy
atau dua orbital dx2 – y2 akan
membentuk OM δ .
Pembentukan
orbital molekul.
Orbit molekul σ
orbit molekul π
Molekul-molekul diatom Heteronuklir
Molekul
diatomik heteronuklir/hetero-diatomik adalah molekul diatomik yang terbentuk
dari atom dua unsur yang berbeda. Molekul diatomik heteronuklir periode ke-2
seperti CO dan NO. Diagram korelasi untuk molekul hetero-diatomik sangat
berbeda dengan diagram korelasi molekul homo-diatomik. pada diagram molekul
hetero-diatomik tingkat energi masing-masing atom berbeda, hal ini disebabkan
adanya keelektronegatifan. atom yang lebih elektronegatif bergeser kearah
bawah, karena elektron ini menarik elektron-elektron valensi lebih kuat dari
pada atom yang kurang elektronegatif.
Orde ikatan adalah ukuran pada molekul diatomik, dimana orde ikatan merupakan selisih jumlah elektron di orbital ikatan dengan jumlah ikatan elektron di orbital non ikatan yang kemudian dikalikan setengah.
Orde ikatan adalah ukuran pada molekul diatomik, dimana orde ikatan merupakan selisih jumlah elektron di orbital ikatan dengan jumlah ikatan elektron di orbital non ikatan yang kemudian dikalikan setengah.
Diambil
contoh yaitu CO dan NO, hal yang terpenting dalam pembandingan ini adalah (1) sekalian orbital atom oksigen terletak
pada energi yang lebih rendah daripada orbital-orbital atom C yang sesuai
karena oksigen memiliki muatan inti dua satuan lebih tinggi.
Dapat
dilihat hasil perbedaan energi orbital
atom dari OM CO dengan OM N2. Dimisalkan orbital tertinggi yang
penuh dari N2 adalah orbital σ dari sifat ikatan sedang. Oleh karena
itu kehilangan satu elektron dari N2 melemahkan ikatan N-N. Dalam CO
orbital tertinggi yang penuh adalah orbital σ yang bersifat anti-ikatan. Oleh
karena itu, ion CO+ memiliki ikatan yang sedikit lebih kuat daripada
CO.
Molekul
diatom yang berlainan inti lainnya adalah Natrium Monoksida, NO. Karena N dan O
hanya beredar satu nomor atom, diagram tingkat energy nya agak mirip dengan N2..
Elektron tambahan menempati π2 anti-ikatan yang relatif lebih mudah
dihilangkan untuk membentuk ion NO+ yang memiliki ikatan lebih kuat
daripada NO netral. Struktur electron NO
dspat lebih mudah dijabarkan secara kualitatif dengan memindahkan satu
electron dari konfigurasi molekul O2.
Teori Orbital Molekul Bagi molekul
Poliatom
Metode
orbital molekul dapat berlaku secara umum terhadap molekul-molekul yang lebih
besar. Diambil contoh yaitu molekul triatom linear yang paling sederhana BeH2.
Akan dipilih sumbu z sebagai sumbu
molekul. Pertama kali perhatikan bahwa dapat terbentuk OM σ, karena atom
hidrogen hanya memiliki orbital 1s
yang digunakan dalam pengikatan. Orbital tersebut bersifat σ terhadap sumbu
manapun yang melewati inti, dan karenanya hanya dapat menyumbang kepada OM σ.
Kemudian pada atom Be, hanyalah terdapat atom 2s dan 2pz
yang dapat ikut dalam pengikatan. Orbital yang memiliki sifat π dan pertindihan
nol dengan orbital σ manapun, tidak akan mengambil peran dalam pengikatan BeH2.
Orbital
2s dari berrilium dapat bergabung
dengan dua orbital 1s. Dalam hal ini
tanda kedua orbital 1s berada dalam
“fase sama” satu sama lain, dan berada dalam “fase sama” atau “fase berbeda” dengan
orbital 2s berillium.
Butir-butir
penting untuk selalu ingat mengenai keempat OM σ adalah sebagai berikut:
1. Dalam
setiap OM ikatan, rapatan electron besar dan bersinambungan antara atom-atom
yang berdekatan, sedangkan dalam OM anti-ikatan terdapat simpul antara sepasang
inti yang berdekatan.
2. Dalam
setiap OM tersebut, fungsi gelombang menunjukkan bahwa sepasang elektron yang
menempatinya “terbesar” keseluruh molekul, dan digunakan oleh sekalian bersama
atom, bukan saja oleh pasangan tertentu yang berdekatan. Dengan perkataan lain,
elektron-elektron dalam OM terdelokalisasi
ke seluruhan jangkaun OM.
Penerapan teori OM yang lebih umum
dan sangat penting dalam molekul-molekul poliato, meliputi ikatan π dalam deret
planar. Satu golongan penting yang secara kualitatif serupa walaupun secara
terinci berbeda berbeda adalah spesies simetris dengan rumus umum AB3
yang planar. Contoh-contoh yang penting adlah BF3, CO3-2,
NO3-.
Pendekatan
Ikatan Terlokalisasi; keadaan Valensi dan Hibridisasi
Untuk mengetahui sifat kelinearan dapat
menggunakan konsep baru yakni
1. keadaan
valensi
2. hibridisasi.
Suatu
atom yang hanya memiliki orbital-orbital s
dan p dalam valensi dapat membentuk tiga jenis
orbital hibrida, bergantung kepada banyaknya elektron yang tersedia untuk
membuat ikatan:
Hibrida sp memberikan molekul linear
Hibrida sp2 memberika molekul segitiga planar
Hibrida sp3 memberikan molekul tetrahedral
Bila
tersedia orbital-orbital d beserta
orbital s dan p, set hibrida penting yang berikut ini:
1. Hibridisasi oktahedral,
d2sp3.
2. Hibridisasi segiempat planar, dsp2.
3. Hibridisasi tetrahedral, sd3.
4. Hibridisasi bipiramidal-trigonal,
dsp3.
5. Hibridisasi piramidal-segiempat,
dsp3.
Penggunaan
orbital hibrida untuk menerangkan dan mengaitkan struktur tidak begitu lazim lagi
pada tahun-tahun ini, untuk memberikan jalan bagi penggunaan yang umum dari
teori OM. Alasan utamanya adalah bahwa pendekatan OM lebih mudah diterapkan
untuk perhitungan kuantitatif yang menggunakan komputer digital, dan karena
dengan perhitungan semacam itu dimungkinkan untuk menerangkan spektra molekul
secara lebih mudah. Bagaimanapun konsep orbital hibrida tetap memiliki
kelebihan tertentu karena kesederhananya, dan dalam banyak hal memberikan cara
yang sangat mudah untuk mengaitkan dan “menerangkan” struktur molekul.
Tolong berikan komentar yang baik dan sopan serta jangan SPAM!