PSSI Versi FIFA tak Diakui di PON Riau

Deputi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Bidang Kompetisi dan Koordinator pertandingan sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XVIII, Pekanbaru, Riau, Saleh Ismaill Mukadar menuding jika panitia pelaksana (Panpel) PON sudah berkonsprirasi dengan KONI Pusat dan Baori untuk merusak nama baik PSSI versi FIFA.
"Kami diusir dari lapangan. Semua perangkat pertandingan PSSI, pun ikut diusir. Tapi nyatanyan, mereka sudah berkumpul di tengah arena pertandingan dan ikut mengurusi semua hal-hal teknis yang bukan wewenangnya," ungkap Saleh Ismail Mukadar.
Saleh mengatakan, semua kisruh yang terjadi di PON ke-XVIII bermula dari campur tangan KONI Pusat dan Baori melalui Panitia Besar (PB) PON.
"Tim sepak bola Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan Jambi yang sudah terdaftar di PB PON, sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku. Namun, bisa dianulir karena campur tangan KONI Pusat dan Baori. Semuanya menjdi kacau, karena mereka banyak melakukan pelanggaran," tuturnya.
Dikatakan Saleh, putusan PSSI menarik semua wasit dan perangkat pertandingan dari PON ke-XVIII disebabkan karena adanya tindakan pengusiran dan intimidasi yang terlihat sistematis di arena pertandingan sepak bola. Jadi, PSSI harus mengambil tindakan darurat, sebagai akibat dari perbuatan anarkis di lapangan.
Lebih jauh dikatakannya, pada saat manager meeting, 4 September di kantor PB PON, semua berjalan lancar sesuai urutan dan tata cara pertandingan. Dalam manager meeting tersebut, diputuskan semua berjalan sesuai jadwal. Namun, pada pertemuan teknik sehari kemudian, persoalan mulai muncul karena KONI dan Baori sudah melakukan intervensi ke PB PON. Pertemuan teknik tidak berjalan sebagaimana mestinya dan tidak ada putusan yang disahkan oleh PSSI.
Selanjutnya, akibat intervensi KONI Pusat dan Baori ke PB PON, tim Kalimantan Selatan, Jawa Barat, maupun Jambi yang semestinya bertanding, secara sepihak dianulir oleh PB PON berdasarkan putusan Baori yang tidak diakui PSSI.
Kisruh kemudian berkembang di lapangan pada 6 September 2012 saat pertandingan kedua grup C akan berlangsung pukul 19.00 WIB, di Bangkinang antara Jawa Tengah lawan Kalimantan Selatan. Massa dan Panpel setempat, secara tiba-tiba memprovokasi perangkat pertandingan PSSI.
"Jadi, PSSI menarik semua wasit dan perangkat pertandingan. Itu, cermin tindakan anarkis Panpel. Meski begitu, kami mendukung sepenuhnya kesuksesan PON ke-XVIII. Tetapi, ada aturan yang harus dihormati semua pihak. Itu juga yang berlaku di Olimpiade, Asian Games, ataupun SEA Games." papar Direktur media PSSI, Tommy Rusihan Arief.
 
# sumber by  tribunnews.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Tolong berikan komentar yang baik dan sopan serta jangan SPAM!