A. LATAR
BELAKANG
Di Malaysia,
penduduknya terdiri dari beragam etnis dan agama. Sensus nasional Malaysia
tahun 2000 mencatat etnis melayu berjumlah 65,1% dari seluruh jumlah penduduk,
meningkat 4,5 persen selama sepuluh tahun terakhir. Sisanya terdiri dari 26
persen Cina,menurun dari 28,1 persen di tahun 1990, kira-kira 6,9 persenindia
dan 2 persen lain-lain. Tahun 2000 jumlah muslim 65,4 persen dari seluruh
jumlah penduduk, meningkat dari 58,6 persen di tahun 1990. Sisanya terdiri dari
berbagai penganut agama. Yang terbesar adalah penganut Budha 19,2 persen,
Kristen 9,1 persen, dan Hindu 6,3 persen. Namun demikian, dalam masyarakat yang
beragam etnis dan agama, dimana jumlah Muslimnya hanya separuh lebih sedikit
dari seluruh jumlah penduduk, citra dan nuansa Islam sangat kentara.
Dalam
perkembangan terakhir, dukungan pemerintah terhadap Islam dapat dilihat dari
pembangunan secara besar-besaran pusat Islam di Putrajaya, serta intensifikasi
program-program dan dan kegiatan keislaman melalui lembaga itu. Abdullah Ahmad
Badawi yang menjabat sebagai Perdana Menteri sejak tahun 2004 menggantikan
Mahatir Muhammad juga tak ketinggalan dalam menyuarakan pesan-pesan Islam. Hal
ini dapat ditunjukkan dari konsep pembangunan masyarakat agamis yang digagasnya,
yang dikenal dengan istilah “Islam
Hadhary”
Selain
itu, di tingkat Negara, pemerintah yang dipimpin partai UMNO menerapkan banyak
sekali aturan agama dalam rangka mendukung pelaksanaan ajaran al-Qur’an dalam
kehidupan kaum Muslim.berbeda dengan pengadilan agama di Indonesia, pengadilan
agama di Malaysia tidak hannya menangani masalah-masalah kekeluargaan seperti
perkawinan, perceraian, warisan, dan waqaf. Pengadilan agama di Malaysia juga
menangani perkara-perkara hukum yang lebih luas dari itu, termasuk misalnya
perkara zina (hubungan intim antara pria dan wanita diluar nikah), khalwat
(hubungan intim antara pria dan wanita diluar nikah, tetapi tidak sampai
melakukan hubungan seksual, misalnya hanya berciuman),
meminum
minuman keras, tak mau membayar zakat, tidak melaksanakan shalat jum’at dan
tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, menyebarkan ajaran agama yang sesat, atau
melakukan penghinaan terhadap pejabat agama atau terhadap Islam.
B. RUMUSAN
MASALAH
Makalah
ini akan membahas tentang “Lanjutan Islam di Malaysia”, maka penulis menyusun
rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Peran
UMNO memperjuangkan kebangkitan Islam.
2.
Peran
PAS memperjuangkan kebangkitan Islam.
3.
Peran
organisasi lainnya di Malaysia (FOSIS, HAMIM, dan ABIM)
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
1.
Peran
UMNO memperjuangkan kebangkitan Islam.
a. Latar
Belakang Berdirinya UMNO
Menurut sejarah sejak
tahun 900 Masehi di Jazirah Malaya telah berdiri beberapa kerajaan melayu yang
berada dalam wilayah pengaruh kerajaan Sriwijaya. Pengaruh ini dilanjutkan oleh
kerajaan Majapahit dan kerajaan Siam pada akhir abad ke-13. Pada abad 14
datanglah zaman kekemasan di jazirah malaya yang ditandai dengan berdirinya
Kerajaan Melaka bersamaan dengan tersebarnya islam di wilayah tersebut. Pada
tahun 1511 kerajaan Melaka ini dikuasai oleh Portugis dan digantikan oleh
Belanda pada tahun 1641. Kemudian pada abad 18 Inggris datang dan mulai merebut
pulau Pinang dari sultan Kedah dan singapura dari sultan Johor dan terakhir ia
melakukan pertukaran wilayah jajahan dengan Belanda yakni, Melaka dengan
Bengkulu. Dua tahun setelah itu Inggris berhasil menghimpun wilayah-wilayah
diatas dalam satu wilayah kekuasaannya yaitu Straits Settlements (wilayah
pemukiman selat melaka). Para sultan yang merasa khawatir akan besarnya
pengaruh Inggris akhirnya terpaksa menandatangani Persetujuan Pangkor (1874)
yang memberi wewenang kepada Inggris untuk bertindak sebagai penasihat
sultan-sultan melayu. Pada tahun 1895 wilayah Perak, Selangor, Negeri Sembilan,
dan Pahang bergabung menjadi Federasi Negara-Negara Bagian Melayu atau
Persekutuan Tanah Melayu. Selanjutnya pada tahun 1909, kerajaan Siam (Thailand)
menyerahkan Kedah, Perlis, Kelantan dan Terengganu kepada Inggris karena merasa
masyarakat di wilayah tersebut lebih cocok bergabung dalam Persekutuan Tanah
Melayu secara etnis. Setahun kemudian terjadi gelombang imigrasi besar dari
Cina dan India akibat perkembangan ekonomi di wilayah Melaka tersebut.
Rasa Nasionalisme sejatinya telah
muncul sebelum Perang Dunia II yang mana mereka menentang pendudukan Jepang.
Hal ini kemudian melahirkan UMNO ( United Malay National Organization) pada
tahun 1946 dan sampai saat ini berkembang menjadi partai melayu paling kuat. Di
tahun yang sama wilayah Serawak bergabung dalam wilayah jajahan Inggris.
Setelah PD II jazirah malaya ini berada dibawah kepemimpinan Militer Inggris
dan Straits Settlements dibubarkan. Otonomi pemerintahan di tangan sultan
melayu mulai dirintis namun gagal, sehingga diadakanlah Federation of Malaya
Agreement pada tahun 1948. Persetujuan ini dilakukan untuk memberi kekuasaan
yang besar kepada Komisaris Tinggi dan Dewan Legislatif Federal bentukan
Inggris. Undang-Undang Dasar baru berhasil dibuat pada tahun 1950 dan dua
jabatan diatas menjadi Badan Eksekutif dan Badan Legislatif. Tujuh tahun
kemudian tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1957, Inggris memberikan kemerdekaan
kepada federasi Persekutuan Tanah Melayu dengan kepala negara pertama Tuanku
Sir Abdul Rahmani bni almarhum Tuanku Muhammad.
Dengan demikian, bila kelahiran UMNO
bertujuan untuk menentang Uni Malaya yang diinisiasi kolonial Inggris dan
memperjuangkan kemerdekaan, maka kelahiran PAS bertujuan memenuhi ruang kosong,
dalam rangka perhatian dalam perjuangan UMNO. Dari sinilah akan dilihat
perbedaan dasar UMNO-PAS terhadap Islam, suatu perbedaan yang menjadi dasar
kritik dan koreksi PAS terhadap kebijakan dan pelaksanaan pemerintahan UMNO.[1]
Penyebaran Islam di Malaysia tidak
bisa dilepaskan dengan peranan kerajaan Malaka. Karena Malaka merupakan salah
satu pusat kunci perkembangan Islam pesisir hingga kepulauan Sulu Philipina.
Islam berkembang setelah Sultan Muzaffar Syah (1445-1459). Dengan
dikeluarkannya Hukum Kanun Malaka dan Undang-Undang Islam sebagai dasarnya
(Zainal Abidin : 22).
Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan
Portugis, tetapi tahun 1641 Portugis mampu dikalahkan Belanda, karena jajahan
Belanda tidak mentolerir penguasa Melayu melanggengkan adat istiadat mereka,
maka pada akhirnya Belanda jatuh ke tangan Inggris tahun 1795. tahun 1874
Inggris membuat perjanjian Pangkor, yang isinya Inggris berjanji tidak akan
ikut campur dalam urusan-urusan yang menyangkut adat istiadat dan agama orang
Melayu. Dibandingkan Portugis dan Belanda, maka Inggris adalah penjajah yang
lebih simpatik terhadap Islam.
Berdasarkan UUD Malaysia sejak
merdeka 31 Agustus 1957, Islam merupakan agama resmi negara, walaupun
agama-agama lain tetap dijamin. Dari jumlah penduduk 18 juta tahun 1995, yang
memeluk Islam tidak lebih dari 55%, namun citra Islam di negara ini sangat
mencolok, karena Islam menjadi faktor utama bagi identitas Melayu. Dikatakan
orang Melayu identik dengan muslim adalah simbol dari nasionalisme Melayu.
Salah satu penyebabnya adalah setelah terjadinya peristiwa berdarah kerusuhan
rasial antar etnis Melayu dan Cina yang terjadi 13 Mei 1969.
Semangat nasionalisme Melayu
sebenarnya tumbuh sejak tahun 1930-an, tetapi puncaknya ketika penjajahan
Inggris semakin intensif yang akhirnya tahun 1948 lahir gerakan Partai Politik
Melayu dengan nama UMNO (United of Malay Nationalism Organization) pada awalnya
hanya berfungsi sebagai jaringan administrasi penjajahan Inggris di Malaysia.
UMNO didirikan pada dasarnya adalah
akibat langsung perlawanan Melayu yang ketuanya adalah Onn Jakfar terhadap
usulan Inggris membentuk Malayan Union. UMNO lalu menjadi pusat ketegangan
antara kelompok yang cenderung nasionalis etnis-sekuler dengan pemimpin yang
lebih Islami seperti Ahmad Fuad. Karena pemimpin kelompok kedua ini tidak puas
pada kelompok yang pertama tentang perjuangan Islam yang dilakukan UMNO,
akhirnya mereka keluar dari UMNO dan membentuk HAMIM (Hizbul Muslimin) Partai
Islam pertama diketuai oleh Abu Bakar al-Bakir tahun 1948, dengan motto
“memperjuangkan kemerdekaan Melayu dan membangun Masyarakat Islam berdasarkan
prinsip Islam, dan Malaya sebagai negara Islam”. Organisasi ini secepatnya
dilarang Inggris dan pemimpinnya ditangkap, karena bertentangan dengan
keinginan Inggris. Tetapi lembaga inilah yang mengilhami berdirinya PAS di
kemudian hari.
b. UMNO
dalam Pemerintahan
UMNO pada masa kepemimpinan Tunku
Abdurrahman (setelah Onn Jakfar) menegaskan dalam Anggaran Dasar UMNO 1960
berjanji “mendorong kemajuan Islam sebagai “modus vivendi” atau cara hidup”,
tetapi negeri ini bukanlah negara Islam sebagai umumnya dipahami dan hanya
mengakui Islam sebagai agama resmi negara, dalam arti ia pendukung negara
sekuler.
Untuk memenuhi janji ini,
Abdurrahman membangun mesjid negara tahun 1961 dan juga menyelenggarakan MTQ
tingkat nasional. Tetapi kebijakan ini hanya bersifat simbolis demi
menentramkan elemen-elemen pro-Islam di arena politik. Untuk memperkuat posisi
politik, Abdurrahman sebagai presiden UMNO dan sebagai Perdana Menteri menjalin
aliansi dengan partai non-Melayu seperti MCA dan MIC.
Untuk mempertegas ideologi negara,
Abdurrahman menerapkan secara resmi tahun 1970 prinsip dasar rukun negara,
yaitu “Kepercayaan kepada Tuhan; kesetiaan kepada raja dan negara; menjunjung
tinggi konstitusi negara dan negara hukum; prilaku dan moralitas yang baik”.
Pada tahun 1971 pemerintah juga
mengeluarkan kebijakan ekonomi baru yang dikenal dengan NEP (New Economic
Policy). Kebijakan ini bertujuan ingin mengangkat harkat dan martabat orang
Melayu, dan membangkitkan kembali semangat nasionalisme Melayu. Harapannya
tahun 1990 nanti akan ada keseimbangan kue nasional sekurang-kurangnya 30% bagi
kaum Melayu (bumi putra); 40% bagi nonp-Melayu (India dan Cina) serta 30% bagi
perusahaan multinasional. Kebijakan ini dibuat mengingat kemiskinan yang
melilit bagi etnis Melayu, sementara ekonomi dipegang oleh Cina.
Satu-satunya organisasi pemuda yang
diizinkan pemerintah UMNO adalah ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia) berdiri
tahun 1969. lembaga ini didirikan bertujuan membela dan memajukan Islam,
khususnya kesempurnaan sebagai (al-Dini) serta untuk menanggulangi masalah
pembangunan bangsa. Tokoh-tokoh kunci ABIM adalah Anwar Ibrahim, Siddiq Fadhil,
Ghani Samsudin, Kamaruddin Noer dan Kamaruddin Jakfar. ABIM memberi dukungan
terhadap berdirinya negara Islam dan hukum Islam. sampai tahun 1981 ABIM dengan
lantang menyatakan :
a. Pemerintah
tidak Islami, karena banyak korupsi, penyalahgunaan
kekuasaan, penindasan buruh, dan
lain-lain.
b. Menuduh
ISA (Internal Security Act- Undang-Undang Keamanan dalam
negeri)
dan SAB (Societies Act Bill – RUU kegiatan masyarakat) agar dicabut karena
bertentangan dengan hak asasi manusia.
c. Pembangunan
yang dilakukan pemerintah tidak mampu menanggulangi
masalah komunal negeri.
d. ABIM
menyangkal kritikan UMNO mengenai kegiatan ekstrimis muslim,
dengan
mengatakan bahwa pemerintah anti dakwah Islam.
Tahun 1981 ketika Mahathir mejadi
Perdana Menteri, menawarkan kepada Anwar Ibrahim (Presiden ABIM) agar bergabung
dengan pemerintah. Atas bujukan itu Anwar mau pindah haluan dengan misi “Dakwah
Islam dan perbaikan nasib kaum Melayu”. Penilaian Anwar karena Mahathir lebih
Islami dibanding pendahulunya. Banyak kebijakan yang dibuat Mahathir untuk
meyakinkan rakyat Malaysia bahwa
UMNO dan pemerintah benar-benar
mendukung prinsip-prinsip Islam, bukan sekedar dukungan simbolis. Secara
kronologis kebijakan pro-Islam yang dibuat :
1.
Pemerintah merevisi sistem hukum nasional agar lebih selaras dengan hukum Islam
(1978).
2.
Mendirikan pusat penelitian Asia Tenggara (M$ 26 juta) tahun 1979.
3.
Agama Islam dijadikan materi Ujian Nasional di sekolah (1979).
4.
Penetapan bulan dakwah nasional (1979).
5.
Menyusun kembali sistem ekonomi model Islam.
6.
Pembangunan sekolah guru Islam (M$ 22 juta) 1980.
7.
Pendirian Bank Islam, Pegadaian Islam, Asuransi Islam, Yayasan Ekonomi
Islam (1981 – 1982).
8.
Memperbanyak program keIslaman di TV dan radio (1981).
9.
Bergabungnya Anwar Ibrahim dengan UMNO dan pemerintah (1982).
10.
Pendirian rumah sakit Islam (1983).
11.
Pendirian Universitas Islam Internasional (1983).
12.
Deklarasi resmi “Islam Tubuh Pemerintahan” (1984).
13.
Kebijakan agama Islam saja yang dapat siaran di TV dan radio.
14.
Status hakim dan pengadilan Islam disetarakan dengan pengadilan sipil.
15.
Membangun desa-desa Islam di kota-kota sepanjang Malaysia.
Sikap
pemerintah dan UMNO terhadap Islam memasuki era Mahathir sejak tahun 1981 mulai
berubah, yaitu terbuka dan mendukung Islam. Tetapi penilaian aktivis oposisi,
dukungan itu bersifat ambivalen, karena pada sisi lain pemerintah bersikap
waspada untuk mengendalikan dan mengekang individu-individu atau kelompok
Islam, dengan alasan kegiatan Islamnya membahayakan stabilitas negara.
Adapun
pemimpin-pemimpin UMNO yang otomatis menjadi perdana Menteri semenjak Malaysia
Merdeka bisa dilihat sejak pertama yaitu :
1.
Dato’ Onn Jakfar : Penggagas berdirinya UMNO dan memimpin tahun 1946-1957
keturunan dari Bugis (Sulawesi).
2.
Tunku Abdurrahman : Bapak Kemerdekaan memimpin tahun 1951- 1971
3.
Tun Abdul Razak : bapak Keamanan memimpin tahun 1971-1976
4.
Husein Onn : Bapak keamanan memimpin tahun 1976-1981
5.
DR. Mahathir : bapak Malaysia Modern memerintah 1981-2005 M.
6.
Ahmad Badawi : memerintah dari tahun 2005 hingga 2009
7.
Tun Muh. Najib : memerintah dari tahun 2009 hingga sekarang.
2.
Peran
PAS (س ا ف) memperjuangkan kebangkitan Islam
Partai
Islam Se-Malaysia (PAS/ س ا ف) lahir
pada tanggal 23/24 Agustus 1951 bertepatan tanggal 21/22 Zulkaidah 1370 H di
Kkelab Melayu Banda Butterworth seberang Prai. Partai ini lahir dipelopori oleh
beberapa ulama dari United Malaya National Organization (UMNO), yang awalnya
(1946-1948 M) hanya berbentuk organisasi kemasyarakatan bagi perkumpulan
orang-orang Melayu. Namun pada pertengahan 1948 M, organisasi ini mengubah
haluan ke wilayah politik.
Dalam
perpolitikan orang Melayu masa itu, ada dua kubu yang memiliki paham berbeda.
Satu pihak berbasis pendidikan Barat, sementara di pihak lain memiliki basis
pendidikan Timur Tengah. Kelompok Pertama membawa visi politik mengarah kepada
demokrasi Barat, yaitu memiliki konsep bahwa antara agama dan politik tidak
mungkin dipadukan, mereka umumnya mendapat restu dan pengakuan dari pihak
kolonial Inggris. Sementara kelompok Kedua, memandang politik sebagai bagian
dari Islam, Karena itu Islam dianggap sebagai Din wa al Daulah. Oleh pihak
Inggris kelompok terakhir ini dianggap sebagai oposisi pemerintah bentukannya.
a. Latar
Belakang Berdirinya PAS
PAS
dibangun di atas kehancuran partai Hizbul Muslimin (HAMIM), yaitu Partai
Politik Islam pertama dan satu-satunya pada waktu kolonial Inggris bercokol di
kawasan Malaysia. Partai HAMIM ini digerakkan oleh kelompok muslim Melayu yang
memiliki komitmen dengan tiga dasar perjuangan. Pertama, untuk membebaskan bangsa
Melayu dan tanah Melayu darه penjajahan Inggris.kedua, membentuk negara Islam
sejagat, dan Ketiga, untuk mewujudkan tanah Melayu sebagai negara “Daar
al-Islam”. Visi penting PAS adalah ide pembentukan negara Islam yang punya
perbedaan mencolok dengan konsep kenegaraan dikendalikan oleh UMNO (United
Malay National Organization). Akibatnya PAS berupaya mengkritik terus menerus
kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah (UMNO), karena kebijakan itu
belum mampu menyentuh persoalan mendasar sesuai dengan konsepsi PAS. Hal ini
tidak lain persoalan tentang kebijakan yang dibuat pemerintah tidak didasarkan
pada al- Quran dan Hadits.
b. PAS
sebagai Oposisi Pemerintahan
Partai
Islam Se-Malaysia (PAS/) sebagai bagian dari oposisi pemerintah memiliki peran
penting dalam politik Malaysia. PAS masih mampu mengendalikan kekuasaannya atas
negara bagian Kelantan hingga sekarang. Namun kendalinya terhadap negara bagian
Trengganu (dimenangkan tahun 1959) mulai surut sejak tahun 1962, yaitu ketika
saat itu beberapa aktivis PAS membelot ke UMNO. Salah satu ciri penting
perjuangan PAS adalah konsisten dalam memperjuangkan negara Islam. Menurut
mereka konsep inilah yang belum bisa dijalankan sepenuhnya oleh UMNO untuk
dijadikan sarana mengangkat citra identitas mereka dihadapan warga muslim,
mengingat dasar eksistensi UMNO adalah nasionalis etnis dan punya visi sekuler.
Visi
PAS yang dicirikan sebagai negara Islam dengan dasar syariat Islam, sejak awal
partai ini dikibarkan dalam masyarakat muslim tahun 1951 sering disebarluaskan,
dan makin intensif sejak kepemimpinan Yusuf Rawa tahun 1982, namun sempat surut
pada tahun 1970-an masa kepemimpinan Asri Muda. Otomatis PAS menolak bentuk
sekuler yang dijadikan eksistensi negara Malaysia hingga sekarang dibawah
pemerintah UMNO, dimana agama tidak memperoleh peran yang berarti di dalam
negara, dan dimana hukum buatan manusia justru lebih unggul dari pada hukum
ciptaan Tuhan. Meski praktiknya sulit menerapkan kedua bentuk hukum itu secara
seiring dalam konteks Malaysia yang plural. Namun daya tarik simbol dan
kultural model negara Islam dari sebagian kalangan warga melayu, khususnya yang
tinggal di kampung-kampung tidak dapat diremehkan begitu saja.
Pada
awal berdirinya PAS 1951, Ahmad Fuad terpilih sebagai presidan partai.
Bersamaan dengan Ahmad Fuad terdapat sederet tokoh yang ikut membesarkan PAS
seperti Hasan Adli, DR. Burhanuddin Helmi dan Zulkifli Muhammad. Meskipun
partai PAS saat itu begitu anti dengan kolonialis Inggris, namun mereka masih
berusaha mendukung pemerintah Datok Onn Jakfar sebagai pemimpin United Malay
National Organization (UMNO) betukan Inggris. Pada tanggal 25 Desember 1956,
DR. Abbas Alias presi den PAS digantikan oleh DR. Burhanuddin Helmi. Sebagai
wakil presiden ditunjuk DR. Zulkifli Muhammad Kedua tokoh ini memiliki peran
penting dalam menggagas pergerakan politik Islam dan mengkompromikan dengan
paham nasionalisme Melayu. Menurut mereka meskipun sulit untuk menggabungkan
antara keduanya, namun ia tetap berusaha menggabungkan antara idealis Islam
dengan Nasionalisme etnis Melayu.
Burhanuddin
menyatakan bahwa “Politik Islam tidak bisa dipisahkan dari al-Quran dan Hadits,
dan pada saat yang sama kita perlu meneguhkan falsafah melayu untuk bangsa
Melayu”. Namun John Funston membantah bahwa keterlibatan Burhanuddin Helmi di
pentas politik lebih didasarkan pada motivasi religius. Pada masanya Kelantan,
Trengganu dan Kedah, menjadi basis masa pemilu 1959.
Kekalahan PAS dalam Pemilu tahun 1964 di
negeri bagian yang berbasis PAS (Trengganu, Kedah dan Kelantan) dapat dirinci
pada tiga peristiwa penting. Pertama, didiskualifikasikan DR. Burhanuddin Helmi
sebagai kandidat pemilu saat itu. Kedua, meninggalnya deputi presiden PAS, DR.
Zulkifli Muhammad beberapa waktu setelah ia memenangkan kursi di parlemen.
Ketiga, dari segi ekonomi, PAS mengalami masa-masa sulit, karena macetnya saluran
berbagai dana ke negeri-negeri bagian yang dikuasai PAS. Dengan wafatnya DR.
Zulkifli Muhammad bulan Mei 1964, jabatan wakil presiden PAS saat itu dipegang
oleh Burhanuddin Helmi, sementara ia masih dalam tahanan pemerinhtah, maka
kendali jabatan tersebut otomatis diaksanakan oleh DR. Asri Muda. Hingga pada
Oktober 1969, jabatan yang Dipertuan Agung PAS dipegang oleh DR. Asri Muda.
Dalam konsepsi PAS istilah negara –
dikemukakan oleh pimpinan PAS Abdul Hadi Awang – bahwa suatu negara harus
mendaulatkan hukum Allah, syariat Allah wajib menjadi akidah negara dan
pegangan pemerintah, karena dari akidah ini dapat ditegakkan konstitusi dan
sistem negara Islam. Dari sini dapat ditelaah bahwa konsep negara Islam ada
tiga karakteristik : pertama, Medaulatkan Syariat Islam; kedua, Umat Islam
memberikan dukungan yang kuat; ketiga, pemerintah Islam yang menaunginya.
Kemudian
tokoh PAS lain Syafei Ibrahim menegaskan bahwa Islam adalah ideologi partai PAS
dan partai ini berjuang untuk mengamalkan Islam secara menyeluruh setiap aspek
dalam Islam. Ini berarti bahwa ia menyakini bahwa ajaran Islam sebagai ideologi
yang lengkap. Islam tidak hanya diyakini sebagiannya saja, tetapi meliputi
semua aspek, baik ekonomi, sosial-budaya, hukum dan politik. Pandangan ini
mempertegas kosepsi partai bahwa menjadikan pemerintahan Islam adalah sarana
mencapai tujuan. Karena menurut mereka, dengan terwujudnya negara Islam akan
memungkinkan terlaksananya hukum Islam secara menyeluruh atau integrated.
Konsep lain dari tokoh PAS tentang
prinsip-prinsip pembentukan negara Islam dikemukakan oleh Nakha’ie Haji Ahmad :
1.
Negara dan pemerintahan Islam dibentuk atas kedaulatan hukum Allah.
2.
Negara dan pemerintahan Islam ditegakkan atas kekuasaan Ummah dalam arti bahwa
negara Islam tidak akan terwujud tanpa umat.
3.
Negara dan pemerintahan Islam ditegakkan atas dasar keadilan. Dan keadilan
merupakan prinsip utama dalam menegakkan pemerintahan Islam yang mencakup
keadilan di setiap aspek.
4.
Negara Islam ditegakkan atas dasar sistem musyawarah (sura).
5.
Pemerintahan yang bertanggungjawab dan adanya ketaatan dari rakyat.
Konsep
ini bertentangan dengan konsep nasionalisme negara bangsa yang diusung oleh
pemerintah UMNO. Karena itu, PAS berupaya mengkritik terus menerus
kebijakan-kebijakanyang dibuat oleh Pemerintah (UMNO), karena kebijakan itu
belum mampu menyentuh persoalan mendasar yaitu tidak didasarkan pada al-Quran
dan Hadits.
PAS
mengibaratkan program Islamisasi yang buat pemerintah seperti gincu atau
kosmetik yang hanya sebatas label menempel dalam sistem yang tidak ada
kaitannya dengan prinsip ajaran Islam sebagai ideologi. Bahkan penerapan Islam
yang dibuat pemerintah UMNO, menurut tokoh PAS Yusuf Rawa diibaratkan sebagai
buah getah di dahan, kemudian diumumkan kepada orang ramai bahwa itu adalah
buah durian. Sebutlah umpamanya kebijakan pendirian Bank Islam, Universitas
Islam, Asuransi Islam, dan lain-lain, tetapi kebijakan itu belum mampu
menciptakan perlembagaan (Undang-Undang) negara sesuai dengan cita-cita Islam.
PAS pada dasarnya mau bekerjasama dengan pemerintah UMNO, namun apabila
pemerintah mau dan sanggup menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam negara,
termasuk menjadikan hukum Islam (yang ada dalam al-Quran dan Hadits) sebagai
pedoman dalam menjalankan roda pemerintahan.
Berdasarkan
konsepsi PAS di atas, menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang lengkap
mengatur segala aspek kehidupan manusia termasuk dalam urusan bernegara, ajaran
Islam harus menjadi dasar negara, syariah Islam harus dijadikan konstitusi
negara dan kedaulatan politik berada di tangan Tuhan.[2]
Konsep ummah yang dipahami PAS bertentangan dengan negara bangsa (nation state)
yang banyak diakui oleh negara-negara modern (Eropa) termasuk UMNO.
Menurut
ilmuan muslim, Muhammad Imarah bahwa Islam sebagai agama sebenarnya tidak
menentukan suatu sistem pemerintahan tertentu bagi kaum muslimin, karena logika
tentang kesesuaian agama Islam untuk sepanjang zaman dan tempat menuntut agar
soal-soal yang selalu berubah oleh kekuatan evolusi harus diserahkan kepada
akal manusia untuk memikirkannya, dibentuk menurut kepentingan umum dan dalam
kerangka prinsip umum yang telah digariskan agama Islam. Islam tidak meletakkan
suatu pola yang baku tentang teori negara atau sistem politik yang harus
dijalankan oleh ummah.
Model
sistem kenegaraan PAS, merefleksikan adanya kecenderungan untuk menekankan
aspek legal formal idealisme politik Islam, yang ditandai oleh keinginan untuk
menerapkan syariah secara langsung sebagai konstitusi negara. Sedangkan aliran
yang bertolak belakang dengan konsepsi PAS, menekankan substansinya daripada
bentuk negara yang legal formal. Penekanan substansi ini menginginkan agar
terwujdunya nilai-nilai keadilan, persamaan, musyawarah dan partisipasi yang
tidak bertentangan dengan prinsip Islam. Pendekatan ini lebih mudah
menghubungkan antara Islam dengan sistem politik modern. Karena itu, menurut
Michael Hudson menganggap bahwa bahwa tradisi pemikiran politik Islam yang
berkembang dalam kurun sejarah Islam lebih kaya, beraneka ragam dan lentur.
3. Organisasi
lainnya di Malaysia ( PKMM, HAMIM, ABIM dan FOSIS)
a.
PKMM
PKMM didirikan oleh Mokhtaruddin Lasso dan Ahmad
Boestamam. Keduanya memainkan perana dalam pucuk pimpinan awal partai itu:
Yang Dipertua: Mokhtaruddin Lasso
Wakil Yang Dipertua - Dr. Burhanuddin Helmi
Sekretaris - Dahari Ali
Bendahara - Arshad Ashaari
Anggota Komite - Ahmad Boestamam
Sebulan
setelah kelahirannya, PKMM telah mendirikan beberapa cabang di beberapa buah
negeri yaitu di Jakarta, Perlis, Selangor, Melaka dan Singapura. PKMM
menyebarkan pengaruhnya melalui koran-koran hariannya yaitu Suara Rakyat,
Pelita Malaya dan Semboyan Baru dan terbitan bulanan yaitu majalah Berjuang dan
Voice of the People.
PKMM
memiliki dua cabang pemuda dan pemudi yaitu Angkatan Pemuda Insaf (API) yang
dipimpin oleh Ahmad Boestamam, dan Angkatan Wanita Sedar (AWAS) yang dipimpin
oleh Shamsiah Fakeh. Namun Ahmad Boestamam telah dapat merenggangkan API dari
PKMM di bawah Mokhtaruddin Lasso dan pengaruh komunisme serta mengeluarkan
manifesto yang terpisah dari PKMM.
Namun beberapa bulan kemudian ketika Uni Melayu Muda
(KMM) bergabung dengan PKMM, Dr Burhanuddin Helmi telah mengambil alih pucuk
pimpinan sebagai presidennya yang kedua. Dalam bulan Desember 1947, PKMM
berubah lagi pucuk pimpinan dan kali ini disandang oleh Ishak Haji Muhammad
sebagai presidennya yang ketiga. Dengan perubahan pucuk-pucuk pimpinan itu PKMM
tidak lagi condong ke komunisme sebaliknya bersifat nasionalisme.
Dr.
Burhanuddin membawa PKMM ke arah mewujudkan Melayu Raya yaitu satu gagasan Uni
Malaya-Indonesia yang merupakan salah satu perjuangan utama PKMM. Pada dasarnya
perjuangan PKMM adalah didorong oleh tekad untuk mendapatkan kemerdekaan penuh
dari Inggris. PKMM lebih cenderung untuk Tanah Melayu bergabung Indonesia untuk
mendapatkan kemerdekaan pada 1949.
Bila UMNO didirikan, PKMM telah bergabung bersama
badan-badan Melayu yang lain, tetapi setelah itu telah keluar darinya apabila
tidak setuju dengan pemasukan simbol keris dalam bendera UMNO dan tidak puas
dengan sistem satu badan (tidak menghitung ukuran) satu suara dalamnya.
Akhirnya, badan-badan yang 'berhaluan kiri' (melawan Inggris) meninggalkan UMNO
dan UMNO tinggal 'sayap kanan', yang lebih ramah Inggris. PKMM juga berusaha
mendirikan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) yaitu gabungan partai-partai politik
radikal Melayu dan kemudian bergabung pula dengan All-Malaya Council of Joint
Action (AMCJA) yang bertujuan menentang konten Perjanjian Federasi 1948 untuk
pembentukan Federasi Tanah Melayu.
Perjuangan
PKMM dilabel oleh Inggris sebagai 'berbau' komunis dan dengan itu beberapa
orang pemimpinnya telah ditangkap dan dipenjarakan. Akhirnya pada 18 Juni 1948,
PKMM (dan beberapa partai anti-penjajah lain) dilarang dan darurat dinyatakan
oleh otoritas Inggris dengan persetujuan Yang Dipertua UMNO, Dato 'Onn Jaafar.
b.
HAMIM
Parti Hizbul Muslimin Malaysia (HAMIM) merupakan
partai pecahandari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang didirikan pada 1983 oleh
Tan Sri Dr. Haji Asri Muda, mantan presiden PAS yang meninggalkan partai itu
pada 23 Februari 1983 setelah kekalahan PAS di kerajaan negeri Kelantan dalam
Pemilihan Umum Malaysia pada tahun 1982 yang melihat arus kesedaran dan
kebangkitan Islam yang semakin kuat ketika itu, di mana kemudian kaum ulama’
mengambil-alih kepimpinan pusat PAS dari kelompok nasionalis pada Muktamar PAS
ke-28 tahun 1982. Lantaran itu HAMIM diasaskan sebagai alternatif PAS dan telah
bergabung dengan Barisan Nasional kemudian meninggalkannya pada tahun 1989
untuk bergabung dengan keompok oposisi, Angkatan Perpaduan Ummah (APU) yang
terdiri dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Partai Melayu Semangat 46 (S46),
Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia (BERJASA), Partai Hizbul Muslimin Malaysia
(HAMIM), dan Kongres India Muslim Malaysia (KIMMA) untuk menghadapi Pemilihan
umum Malaysia tahun 1990, sehingga mendapatkan satu kursi di Dewan Undangan
Negeri Kelantan untuk membentuk pemerintahan koalisi APU di Kelantan.
c.
ABIM
Organisasi yang disebut Gerakan Pemuda Muslim
Malaysia Belia (Angkatan Islam Malaysia-ABIM) muncul di Malaysia selama periode
kebangkitan Islam pada awal 1970-an. Dakwah mereka (propagasi Islam) 28
kegiatan telah membuat dampak yang langgeng pada publik, terutama para pemuda
dan berperan dalam memimpin masyarakat untuk secara efektif memeluk Islam
sebagai jalan hidup. Menurut Zainah Anwar, mantan pemimpin sebuah perempuan feminis
gerakan di Malaysia yang pernah belajar gerakan-gerakan mahasiswa Islam pada
tahun 1970 dan 1980, pembentukan ABIM adalah sebuah peristiwa penting bagi
kebangkitan Islam di Malaysia.29 Bahwa menjadi kasus ini, Islam selalu menjadi
bagian dari struktur sosial-politik Malaysia sebelum berdirinya dari ABIM, 30
seperti yang disaksikan melalui peran PAS. Namun demikian, pentingnya Islamn revivalisme
pada 1970-an adalah bahwa ABIM dibawa ke arus utama Malaysia.
ABIM didirikan
pada tahun 1971 dan dimulai sebagai sebuah cabang dari dua organisasi, Melayu Bahasa
Society (Persatuan Bahasa Melayu-PBM) dari University of Malaya dan
Asosiasi
Nasional Mahasiswa Muslim Malaysia (Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia-PKPIM),
yang didirikan pada bulan Juni 1961. PKPIM ini menjadi salah satu yang paling penting
dan berpengaruh organisasi mahasiswa di Malaysia pada 1960-an. Meskipun
kebanyakan para organisasi pemuda tersedia untuk siswa Melayu untuk dipilih,
seperti Federasi Melayu Siswa Association (Gabungan Pelajar Melayu
Semenanjung-GPMS) dan Malaysia Asosiasi Klub Remaja (MAYC), PKPIM tetap populer
karena didirikan pada Platform Islam.
PKPIM
mencapai puncak popularitas dan kesuksesan dengan tahun 1960, dan yang anggota
memutuskan untuk membentuk sebuah organisasi yang akan memungkinkan mereka
untuk terus terlibat dalam pemuda dan aktivisme Islam setelah menyelesaikan
studi mereka. Tujuan Islam PKPIM bisa disaksikan di kampus Universitas Malaya.
Anggotanya melanjutkan kampanye dakwah banyak terhadap apa organisasi dianggap sebagai
kegiatan tidak bermoral dan tidak etis oleh siswa dipengaruhi oleh budaya pop
Barat seperti Halloween pihak dan balls.31 Setelah lulus, anggota inti dari
PKPIM dan juga PBM melanjutkan untuk membentuk ABIM sebagai modus baru mereka
karena aktivitas dakwah. Anwar Ibrahim, salah satu anggota pendiri ABIM
menyampaikan pidato pembukaan pada peluncuran ABIM selama PKPIM di Pertemuan
kesepuluh Umum Tahunan yang diselenggarakan di Fakultas Studi Islam, Nasional University
of Malaysia tahun 1970. Dia membenarkan pembentukan ABIM dengan menyatakan
"Pemimpin ABIM harus membuktikan bahwa kritik mereka tidak hanya
disuarakan dengan keras selama kehadiran mereka di kampus (bila mereka adalah
anggota PKPIM) tapi mereka harus terus berjuang "32. Para ABIM awal
tidak hanya terdiri dari mantan Universitas Malaya lulusan. Zainah Anwar mengamati
bahwa orang muda yang membentuk sebagai anggota aktif ABIM adalah lulusan dan
juga profesional muda, membentuk kelompok sosial yang paling reseptif terhadap
ideologi
dari kebangkitan Islam di Malaysia.33 Chandra
Muzaffar menyebutkan bahwa proporsi yang baik dari Anggota ABIM berasal dari
kelas menengah, meskipun juga telah bekerja kelas member. Tujuan ABIM utama dan
menyeluruh selama tahun yang baru lahir adalah untuk mereformasi pikiran dan semangat
masyarakat Muslim Malaysia melalui setiap cara yang mungkin, 35 tetapi berharap
untuk mencapai hal ini oleh perbankan pada energi anggota muda, sebagaimana
tercermin dalam tujuan sebagai berikut:
a) Untuk menyediakan platform untuk siswa lulus dari
universitas dan perguruan tinggi yang memiliki
terlibat dalam kegiatan dakwah untuk melanjutkan
aktivisme Islam mereka;
b) Untuk mengisi kekosongan organisasi melayani
kepentingan pemuda Muslim di semua tingkat
dalam masyarakat Malaysia, dan
c) Untuk menghasilkan kebangkitan Islam di
Malaysia.36
Selama awal awal, ABIM dioperasikan sesuai dengan
modus operandi yang sama yang ditetapkan oleh PKPIM. Namun, seperti ABIM mampu
menyerap lebih banyak anggota dan berikut lebih besar dari masyarakat, segera
outgrew PKPIM. Meskipun demikian, hubungan mereka berlanjut sampai hari ini, mana
lulus PKPIM anggota secara alami akan bergabung ABIM saat meninggalkan kampus.
Ini hubungan itu penting karena memberikan ABIM dengan anggota rapi dan
terlatih, akrab dengan tujuan dakwah Islam. Akibatnya, Kamaruddin Mohd. Juga,
mantan anggota baik PKPIM dan ABIM, telah tepat digambarkan ABIM sebagai
"kakak" PKPIM yang .Keragaman anggotanya dan daya tariknya terhadap
Muslim kelas menengah yang lulusan dari universitas luar negeri yang disediakan
ABIM pandangan, profesional sopan untuk Islam gerakan yang di Malaysia sudah
lama dikaitkan dengan tradisi kuno dan keterbelakangan. ABIM memiliki array
yang luas dari anggota di seluruh dunia dengan perwakilan di Amerika
Inggris, Amerika Serikat, Mesir, Pakistan, Australia
dan New Zealand.38 Namun, apa yang unik tentang ABIM adalah kenyataan bahwa ia
tidak memaksakan pembatasan pada keanggotaan. ABIM anggota berasal dari tiga
tingkat yang berbeda latar belakang pendidikan, sekolah yaitu bahasa Inggris, Sekolah
Malaysia dan sekolah Arab, tetapi untuk bergabung dengan ABIM, mereka
melakukannya dengan visi bersama melayani Islam. Namun, ini juga telah
menciptakan banyak pandangan berbeda dalam organisasi.
Anggota dengan latar belakang agama dan dilatih di
sekolah-sekolah Islam dicap sebagai konservatif sementara mereka yang
menghadiri sekolah bahasa Inggris berbasis media dipandang sebagai
"liberal" . Namun demikian, ABIM mengambil ini dengan dosis
optimisme, dengan alasan bahwa etika Islam memungkinkan dan
mengakomodasi perbedaan pendapat. Ini kontras antara
ABIM dan organisasi lain gerakan / Islam di Malaysia telah memungkinkan
munculnya dua kategorisasi yang berbeda dari gerakan-gerakan Islam atau Islam "Revivalis"
di Malaysia. Satu digambarkan sebagai lebih moderat dalam keyakinan dan praktik
dan yang lainnya adalah konservatif tetapi tidak harus garis keras. Kelompok
moderat yang terbaik diwakili oleh ABIM dan konservatif sebagian besar anggota
PAS pada tahun 1970. Utama Perbedaan antara keduanya adalah pada dasarnya
pandangan dan pendekatan vis-à-vis Islamisasi Malaysia. ABIM memegang bawah ke
atas pandang, yaitu Islamisasi umat atau populasi pertama sebelum sampai ke
eselon atas struktur sosial, sementara PAS mengambil konvensional melihat dari
atas ke bawah-Islamisasi yang hanya dapat dicapai melalui pembentukan Islam
negara.
Alasan lain untuk menjelaskan kebutuhan untuk ABIM
ketika ada sudah PAS adalah fakta bahwa PAS telah mengadopsi lebih
"nasionalis" pendekatan dan sikap pada tahun 1960 setelah kematian Dr
Burhanudin Al-Helmi dan di bawah kepemimpinan Muda Asri. Saya berpendapat bahwa
reformasi Islam budaya tidak hadir dan tidak ada di bawah Asri karena ia lebih
sibuk dengan ide Melayu
nasionalisme. Anggota ABIM Banyak yang kecewa dengan
path PAS telah diambil di bawah Asri dan pada awal 1970-an, para pemuda yang
memiliki banyak aspirasi tentang reformasi melalui Islam memutuskan untuk
bergabung ABIM sebagai gantinya, melihat bagaimana ABIM telah melakukan upaya
serius untuk menanamkan sebuah Reformasi Islam budaya dalam masyarakat
Malaysia.
Munculnya PKPIM dan ABIM kemudian adalah konsekuensi
dari apa Manutty digambarkan sebagai "Islam identitas krisis "di
antara para pemuda, yang pada waktu itu sedang mencari makna baru dalam
Islam.40
Meskipun
ketentuan dan penempatan Islam dalam konstitusi dan melalui mempengaruhi dari Islam
beberapa kebijakan sosial-ekonomi dan budaya berbasis, hal itu tidak memberikan
kepuasan apapun untuk pemuda-pemuda dan mahasiswa. Bagi mereka, lingkungan arus
utama dibentuk oleh UMNO dan pemerintah tetap "sekuler" dan tidak
Islam, dan ini adalah sumber untuk ideologis ketegangan. Munculnya ABIM dalam
banyak ekspresi idealisme yang kuat di antara Pemerintah Malaysia pemuda
berpendidikan, yang berusaha reformasi masyarakat vis-à-vis Islam. Mei 13
tragedi disediakan ABIM dengan alasan untuk mengusulkan kembali kepada Islam
sebagai solusi untuk masalah yang mempengaruhi masyarakat Melayu. Para
kebangkitan Islam yang dimulai di Malaysia pada awal 1970 juga sukses karena
popularitas dan penerimaan beberapa tajdid (pembaharuan) dan ialah (reformasi)
ide-ide yang disebarkan oleh ABIM dan anggotanya. Dalam bab berikut, saya
berpendapat bahwa karya tokoh Ikhwanul Muslimin seperti Hasan Al-Banna dan
Hasan Al-Hudaybi memasok alat dan kerangka kerja yang memungkinkan ABIM untuk
menghasut dan mengoperasikan dengan sukses gerakan kebangkitan.
d.
FOSIS
FOSIS dibentuk pada bulan Juli 1963 di sebuah
pertemuan yang diadakan di Ruang Cadbury di Universitas Birmingham. Pada
pertemuan ini, perwakilan dari masyarakat Islam yang berbeda sepakat untuk
membentuk suatu badan nasional untuk menjaga kepentingan mahasiswa Muslim di
universitas. Anggota pendiri termasuk masyarakat Islam dari University of
Birmingham, University of Bristol, University of Dublin, Imperial College
(London), University of Leeds, London Islam Circle, Muslim Mahasiswa Masyarakat
Inggris, Universitas Oxford, Sekolah Studi Oriental dan Afrika (London ),
Sheffield Islam Circle, Wolverhampton Melayu Teachers College. Pada saat itu,
organisasi itu bernama FOSIS (Federasi Masyarakat Mahasiswa Islam) dan berganti
nama akhir tahun itu untuk variasi saat ini dari FOSIS. Pada tahun 60-an awal,
FOSIS adalah kelompok dukungan hanya bahwa banyak Muslim di Inggris dan
Irlandia bisa melihat ke atas dukungan dan saran.
Selama
bertahun-tahun, FOSIS telah menjadi tuan rumah sejumlah konferensi tingkat
tinggi Islam / Ulama. Pada tahun 1960-an, FOSIS adalah salah satu organisasi
pertama di Inggris untuk menjadi tuan rumah Malcolm X (juga dikenal sebagai
El-Hajj Malik El-Shabazz) pada ceramah. Sejak itu, beberapa ulama paling
berpengaruh di dunia Islam dan pengkhotbah seperti Ahmed Deedat, Khurram Murad
dan Imam Siraj Wahhaj telah mengunjungi FOSIS untuk mengatasi siswa Muslim.
Tren ini terus selama bertahun-tahun, dengan FOSIS membuat ceramah pada bagian
universitas kegiatan rutin mereka.
Ada dua
konferensi yang diatur oleh FOSIS dalam satu tahun akademik. Konferensi FOSIS
Tahunan (juga dikenal sebagai FAC untuk pendek) adalah konferensi nasional
hanya tahunan yang diselenggarakan di Inggris untuk mahasiswa Muslim. Ini
dimulai pada tahun 1964 dan sudah berjalan setiap tahun sejak, biasanya
diadakan selama periode musim panas tahun ini. Konferensi, biasanya, meliputi
kuliah oleh para sarjana Islam terkemuka, hiburan oleh artis nasyid, sebuah
kompetisi video, presentasi oleh komite FOSIS berbeda dan lebih banyak lagi
lainnya. Pada tahun 2009, salah satu yang lebih baru penafsiran dari FAC, melihat
lebih dari 600 siswa menghadiri dengan berbagai kegiatan yang berbeda di acara.
Para
FOSIS Musim Dingin Council (juga dikenal sebagai WC untuk pendek) telah
berjalan sejak tahun 1966 dan diadakan terutama di liburan Desember. Ini
menyediakan tinjauan tengah semester dari FOSIS dan membantu untuk membangun
visi bagi organisasi untuk semester kedua.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Politik di kancah pemerintahan Malaysia didominasi oleh dua partai
politik di Malaysia, yaitu UMNO dan PAS.
2.
UMNO menganut ideologi nasionalis dan sekular yang mengesampingkan asas
keislaman.
3.
PAS adalah partai yang muncul akibat adanya ketidakpuasan masyarakat
muslim atas bentuk ideologi pemerintahan yang dijalankan UMNO, karena cenderung
sekular dan mengesampingkan kaidah-kaidah keislaman. Sehingga PAS melakukan
pendekatan secara konfrontatif dalam mencapai tujuannya, yaitu mengembalikan
kedudukan agama Islam kedalam ideologi pemerintahan.
4.
Organisasi lainnya yang turut berperan dalam pengembangan Islam di
Malaysia kebanyakan merupakan organisasi kepemudaan dan pelajar.
B. SARAN
Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu penulis
senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan.
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
Hasbullah,
Moeflich (2003). Asia Tenggara : Konsentrasi Baru Kebangkitan Islam.
Bandung: Fukomedia.
Helmiati
(2007). Dinamika Islam Asia Tenggara. Pekanbaru: Suska Press.
Mutalib,
Hussin (1993). Islam in Malaysia: From Revivalism to Islamic State?. Singapore:
Singapore University Press.
Adnan,
Taufik Amal,Samsu Rizal Panggabean (2004). Politik Syariat Islam: dari
Indonesia hingga Nigeria. Jakarta: Pustaka Alvabet.
Moze (2011). Sejarah
Singkat Malaysia. Dikutip dari:
http://moze91.wordpress.com/2011/04/21/sejarah-singkat-malaysia/,
15 Mei 2012.
Abdul Malek, Zulkifly (2011) From Cairo to Kuala Lumpur: The Influence
of The egyptian Muslim Brotherhood on The Muslim Youth Movement of Malaysia
(ABIM). (MA Thesis). Georgetown University.
[1]. Helmiati, Dinamika Islam Asia Tenggara, hlm. 122
[2]. Muhammad Syukri Salleh, Perkembangan Kontemporer Gerakan Islam di
Malaysia: Pergeseran dari Konfrontatif ke Kooperatif, dalam Moeflich
Hasbullah, Dinamika Islam Asia Tenggara. Hlm. 122
Tolong berikan komentar yang baik dan sopan serta jangan SPAM!