Hambatan
listrik digunakan untuk mengatur besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian.
Jika hambatan listrik dilalui arus listrik akan terjadi perubahan energi
listrik menjadi energi kalor, dan hal ini merupakan prinsip kerja, misalkan
kompor dan setrika listrik.
Hambatan
listrik dari suatu pengantar (konduktor) adalah perbandingan dari beda
potensial antara ujung konduktor dengan arus listrik yang melaluinya. Oleh
karena itu salah satu cara untuk mengukur besar hambatan listrik dari konduktor
adalah mengukur beda potensial dari ujung-ujungnya dengan voltmeter dan juga
mengukur arus listrik yang melaluinya dengan amperemeter.
Untuk pengukuran
hambatan listrik dengan voltmeter dan amperemeter dapat digunakan rangkaian-
rangkaian seperti pada gambar 1a atau gambar 1b.
Pada gambar 1a
amperemeter A mengukur arus iR yang melalui hambatan R, tetapi
voltmeter V menunjukkan pembacaan beda potensial Vac dan bukan beda
potensial Vbc yaitu beda potensial yang sebenarnya dari ujung-ujung
hambatan R. Cara pengukuran hambatan R dengan rangkaian gambar 1a hanya akan
memberikan nilai R yang sebenarnya yaitu perbandingan dari Vac dan iR
jika hambatan dalam dari amperemeter RA sama dengan nol. Jika, RA
¹0 yang diperoleh dari hasil bagi Vac dan iR harus
dikoreksi. Pada rangkaian gambar 1b voltmeter V menunjukkan pembacaan beda
potensial Vab dari ujung-ujung R, tetapi amperemeter A menunjukkan
pembacaan arus i dimana i = iR + iV yaitu ir
arus yang melalui R dan iV arus yang melalui voltmeter V. Nilai R
yang sebenarnya adalah Vab dibagi dengan iR tetapi karena
yang ditunjukkan oleh amperemeter ialah i, nilai R yang diperoleh dari
pembacaan pada voltmeter V dan amperemeter A harus dikoreksi untuk memperoleh
nilai R yang sebenarnya.
Cara
lain untuk mengukur besar hambatan listrik yang belum diketahui ialah metoda
"Jembatan Wheatstone". Mengukur besarnya hambatan listrik yang belum
diketahui dengan metoda "Jembatan Wheatstone" pada dasarnya ialah
membandingkan besar hambatan yang belum diketahui dengan besar hambatan listrik
yang sudah diketahui nilainya. Gambar 2 menunjukkan prinsip dari rangkaian
listrik Jembatan Wheatstone.
Keterangan
:
E : sumber tegangan listrik searah.
S : penghubung arus.
G : galvanometer.
RG : hambatan geser (rheo stat).
R1 dan R2 : hambatan listrik yang diketahui nilainya.
Rb : bangku hambatan.
X : hambatan yang akan ditentukan nilainya.
E : sumber tegangan listrik searah.
S : penghubung arus.
G : galvanometer.
RG : hambatan geser (rheo stat).
R1 dan R2 : hambatan listrik yang diketahui nilainya.
Rb : bangku hambatan.
X : hambatan yang akan ditentukan nilainya.
Setelah S
ditutup, dalam rangkaian akan ada arus listrik. Jika jarum dari galvanometer G
mengalami penyimpangan berarti ada arus listrik yang melalui galvanometer G,
berarti juga antara titik C dan titik D ada beda potensial.
Dengan
mengubah-ubah besarnya hambatanRb, R1 dan juga R2,
dapat diusahakan sehingga galvanometer G tidak dilalui arus lagi, yang berarti
potensial titik C dan titik D sama. Karena itu arus yang melalui R1
dan R2 sama, misalnya i1. Demikian juga arus yang melalui
Rb dan X sama misalnya i2.
Dengan
menggunakan hukum Ohm, dapat diperoleh nilai dari X yang dinyatakan dengan R1,
R2 dan Rb sebagai berikut :
Untuk menyederhanakan
rangkaian dan mempermudah pengukuran hambatan R1 dan hambatan R2
antara A dan B dapat digantikan dengan kawat lurus yang serba sama dan
panjangnya L. Untuk menambah ketelitian pengukuran pada rangkaian dapat
ditambahkan komutator K yang dapat digunakan untuk membalikkan arah arus dalam
rangkaian. Pada kawat hambatan dapat digeser-geserkan kontak geser C untuk
mengubah-ubah besarnya hambatan RAC dan RCB.
Dengan
mengeser-geserkan kontak geser C pada kawat hambatan AB atau dengan
mengubah-ubah Rb, dapat dicapai keadaan hingga potensial titik C
sama dengan potensial titik D, yang dalam hal ini ditunjukkan oleh tidak
menyimpangnya jarum dari galvanometer G. Jika hal ini telah dicapai, maka X
dapat dinyatakan dengan persamaan :
Dengan mengukur
panjang L1 (panjang kawat AC) dan L2 = L - L1
(panjang kawat CB) maka jika R telah diketahui besarnya hambatan X dapat
dihitung dengan persamaan (2).
Tolong berikan komentar yang baik dan sopan serta jangan SPAM!