Sejarah dan Kebangkitan Islam di Malaysia

Sejarah dan Kebangkitan  Islam di Malaysia 
                     
A.     LATAR BELAKANG
Di Malaysia, penduduknya terdiri dari beragam etnis dan agama. Sensus nasional Malaysia tahun 2000 mencatat etnis melayu berjumlah 65,1% dari seluruh jumlah penduduk, meningkat 4,5 persen selama sepuluh tahun terakhir. Sisanya terdiri dari 26 persen Cina,menurun dari 28,1 persen di tahun 1990, kira-kira 6,9 persenindia dan 2 persen lain-lain. Tahun 2000 jumlah muslim 65,4 persen dari seluruh jumlah penduduk, meningkat dari 58,6 persen di tahun 1990. Sisanya terdiri dari berbagai penganut agama. Yang terbesar adalah penganut Budha 19,2 persen, Kristen 9,1 persen, dan Hindu 6,3 persen. Namun demikian, dalam masyarakat yang beragam etnis dan agama, dimana jumlah Muslimnya hanya separuh lebih sedikit dari seluruh jumlah penduduk, citra dan nuansa Islam sangat kentara.
Dalam perkembangan terakhir, dukungan pemerintah terhadap Islam dapat dilihat dari pembangunan secara besar-besaran pusat Islam di Putrajaya, serta intensifikasi program-program dan dan kegiatan keislaman melalui lembaga itu. Abdullah Ahmad Badawi yang menjabat sebagai Perdana Menteri sejak tahun 2004 menggantikan Mahatir Muhammad juga tak ketinggalan dalam menyuarakan pesan-pesan Islam. Hal ini dapat ditunjukkan dari konsep pembangunan masyarakat agamis yang digagasnya, yang dikenal dengan istilah “Islam Hadhary
Selain itu, di tingkat Negara, pemerintah yang dipimpin partai UMNO menerapkan banyak sekali aturan agama dalam rangka mendukung pelaksanaan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan kaum Muslim.berbeda dengan pengadilan agama di Indonesia, pengadilan agama di Malaysia tidak hannya menangani masalah-masalah kekeluargaan seperti perkawinan, perceraian, warisan, dan waqaf. Pengadilan agama di Malaysia juga menangani perkara-perkara hukum yang lebih luas dari itu, termasuk misalnya perkara zina (hubungan intim antara pria dan wanita diluar nikah), khalwat (hubungan intim antara pria dan wanita diluar nikah, tetapi tidak sampai melakukan hubungan seksual, misalnya hanya berciuman),
meminum minuman keras, tak mau membayar zakat, tidak melaksanakan shalat jum’at dan tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, menyebarkan ajaran agama yang sesat, atau melakukan penghinaan terhadap pejabat agama atau terhadap Islam.
B.     RUMUSAN MASALAH
Makalah ini akan membahas tentang “Lanjutan Islam di Malaysia”, maka penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Peran UMNO memperjuangkan kebangkitan Islam.
2.      Peran PAS memperjuangkan kebangkitan Islam.
3.      Peran organisasi lainnya di Malaysia (FOSIS, HAMIM, dan ABIM)

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
1.      Peran UMNO memperjuangkan kebangkitan Islam.
a.       Latar Belakang Berdirinya UMNO
Menurut sejarah sejak tahun 900 Masehi di Jazirah Malaya telah berdiri beberapa kerajaan melayu yang berada dalam wilayah pengaruh kerajaan Sriwijaya. Pengaruh ini dilanjutkan oleh kerajaan Majapahit dan kerajaan Siam pada akhir abad ke-13. Pada abad 14 datanglah zaman kekemasan di jazirah malaya yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Melaka bersamaan dengan tersebarnya islam di wilayah tersebut. Pada tahun 1511 kerajaan Melaka ini dikuasai oleh Portugis dan digantikan oleh Belanda pada tahun 1641. Kemudian pada abad 18 Inggris datang dan mulai merebut pulau Pinang dari sultan Kedah dan singapura dari sultan Johor dan terakhir ia melakukan pertukaran wilayah jajahan dengan Belanda yakni, Melaka dengan Bengkulu. Dua tahun setelah itu Inggris berhasil menghimpun wilayah-wilayah diatas dalam satu wilayah kekuasaannya yaitu Straits Settlements (wilayah pemukiman selat melaka). Para sultan yang merasa khawatir akan besarnya pengaruh Inggris akhirnya terpaksa menandatangani Persetujuan Pangkor (1874) yang memberi wewenang kepada Inggris untuk bertindak sebagai penasihat sultan-sultan melayu. Pada tahun 1895 wilayah Perak, Selangor, Negeri Sembilan, dan Pahang bergabung menjadi Federasi Negara-Negara Bagian Melayu atau Persekutuan Tanah Melayu. Selanjutnya pada tahun 1909, kerajaan Siam (Thailand) menyerahkan Kedah, Perlis, Kelantan dan Terengganu kepada Inggris karena merasa masyarakat di wilayah tersebut lebih cocok bergabung dalam Persekutuan Tanah Melayu secara etnis. Setahun kemudian terjadi gelombang imigrasi besar dari Cina dan India akibat perkembangan ekonomi di wilayah Melaka tersebut.
Rasa Nasionalisme sejatinya telah muncul sebelum Perang Dunia II yang mana mereka menentang pendudukan Jepang. Hal ini kemudian melahirkan UMNO ( United Malay National Organization) pada tahun 1946 dan sampai saat ini berkembang menjadi partai melayu paling kuat. Di tahun yang sama wilayah Serawak bergabung dalam wilayah jajahan Inggris. Setelah PD II jazirah malaya ini berada dibawah kepemimpinan Militer Inggris dan Straits Settlements dibubarkan. Otonomi pemerintahan di tangan sultan melayu mulai dirintis namun gagal, sehingga diadakanlah Federation of Malaya Agreement pada tahun 1948. Persetujuan ini dilakukan untuk memberi kekuasaan yang besar kepada Komisaris Tinggi dan Dewan Legislatif Federal bentukan Inggris. Undang-Undang Dasar baru berhasil dibuat pada tahun 1950 dan dua jabatan diatas menjadi Badan Eksekutif dan Badan Legislatif. Tujuh tahun kemudian tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1957, Inggris memberikan kemerdekaan kepada federasi Persekutuan Tanah Melayu dengan kepala negara pertama Tuanku Sir Abdul Rahmani bni almarhum Tuanku Muhammad.
Dengan demikian, bila kelahiran UMNO bertujuan untuk menentang Uni Malaya yang diinisiasi kolonial Inggris dan memperjuangkan kemerdekaan, maka kelahiran PAS bertujuan memenuhi ruang kosong, dalam rangka perhatian dalam perjuangan UMNO. Dari sinilah akan dilihat perbedaan dasar UMNO-PAS terhadap Islam, suatu perbedaan yang menjadi dasar kritik dan koreksi PAS terhadap kebijakan dan pelaksanaan pemerintahan UMNO.[1]
Penyebaran Islam di Malaysia tidak bisa dilepaskan dengan peranan kerajaan Malaka. Karena Malaka merupakan salah satu pusat kunci perkembangan Islam pesisir hingga kepulauan Sulu Philipina. Islam berkembang setelah Sultan Muzaffar Syah (1445-1459). Dengan dikeluarkannya Hukum Kanun Malaka dan Undang-Undang Islam sebagai dasarnya (Zainal Abidin : 22).
Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis, tetapi tahun 1641 Portugis mampu dikalahkan Belanda, karena jajahan Belanda tidak mentolerir penguasa Melayu melanggengkan adat istiadat mereka, maka pada akhirnya Belanda jatuh ke tangan Inggris tahun 1795. tahun 1874 Inggris membuat perjanjian Pangkor, yang isinya Inggris berjanji tidak akan ikut campur dalam urusan-urusan yang menyangkut adat istiadat dan agama orang Melayu. Dibandingkan Portugis dan Belanda, maka Inggris adalah penjajah yang lebih simpatik terhadap Islam.
Berdasarkan UUD Malaysia sejak merdeka 31 Agustus 1957, Islam merupakan agama resmi negara, walaupun agama-agama lain tetap dijamin. Dari jumlah penduduk 18 juta tahun 1995, yang memeluk Islam tidak lebih dari 55%, namun citra Islam di negara ini sangat mencolok, karena Islam menjadi faktor utama bagi identitas Melayu. Dikatakan orang Melayu identik dengan muslim adalah simbol dari nasionalisme Melayu. Salah satu penyebabnya adalah setelah terjadinya peristiwa berdarah kerusuhan rasial antar etnis Melayu dan Cina yang terjadi 13 Mei 1969.
Semangat nasionalisme Melayu sebenarnya tumbuh sejak tahun 1930-an, tetapi puncaknya ketika penjajahan Inggris semakin intensif yang akhirnya tahun 1948 lahir gerakan Partai Politik Melayu dengan nama UMNO (United of Malay Nationalism Organization) pada awalnya hanya berfungsi sebagai jaringan administrasi penjajahan Inggris di Malaysia.
UMNO didirikan pada dasarnya adalah akibat langsung perlawanan Melayu yang ketuanya adalah Onn Jakfar terhadap usulan Inggris membentuk Malayan Union. UMNO lalu menjadi pusat ketegangan antara kelompok yang cenderung nasionalis etnis-sekuler dengan pemimpin yang lebih Islami seperti Ahmad Fuad. Karena pemimpin kelompok kedua ini tidak puas pada kelompok yang pertama tentang perjuangan Islam yang dilakukan UMNO, akhirnya mereka keluar dari UMNO dan membentuk HAMIM (Hizbul Muslimin) Partai Islam pertama diketuai oleh Abu Bakar al-Bakir tahun 1948, dengan motto “memperjuangkan kemerdekaan Melayu dan membangun Masyarakat Islam berdasarkan prinsip Islam, dan Malaya sebagai negara Islam”. Organisasi ini secepatnya dilarang Inggris dan pemimpinnya ditangkap, karena bertentangan dengan keinginan Inggris. Tetapi lembaga inilah yang mengilhami berdirinya PAS di kemudian hari.
b.      UMNO dalam Pemerintahan
UMNO pada masa kepemimpinan Tunku Abdurrahman (setelah Onn Jakfar) menegaskan dalam Anggaran Dasar UMNO 1960 berjanji “mendorong kemajuan Islam sebagai “modus vivendi” atau cara hidup”, tetapi negeri ini bukanlah negara Islam sebagai umumnya dipahami dan hanya mengakui Islam sebagai agama resmi negara, dalam arti ia pendukung negara sekuler.
Untuk memenuhi janji ini, Abdurrahman membangun mesjid negara tahun 1961 dan juga menyelenggarakan MTQ tingkat nasional. Tetapi kebijakan ini hanya bersifat simbolis demi menentramkan elemen-elemen pro-Islam di arena politik. Untuk memperkuat posisi politik, Abdurrahman sebagai presiden UMNO dan sebagai Perdana Menteri menjalin aliansi dengan partai non-Melayu seperti MCA dan MIC.
Untuk mempertegas ideologi negara, Abdurrahman menerapkan secara resmi tahun 1970 prinsip dasar rukun negara, yaitu “Kepercayaan kepada Tuhan; kesetiaan kepada raja dan negara; menjunjung tinggi konstitusi negara dan negara hukum; prilaku dan moralitas yang baik”.
Pada tahun 1971 pemerintah juga mengeluarkan kebijakan ekonomi baru yang dikenal dengan NEP (New Economic Policy). Kebijakan ini bertujuan ingin mengangkat harkat dan martabat orang Melayu, dan membangkitkan kembali semangat nasionalisme Melayu. Harapannya tahun 1990 nanti akan ada keseimbangan kue nasional sekurang-kurangnya 30% bagi kaum Melayu (bumi putra); 40% bagi nonp-Melayu (India dan Cina) serta 30% bagi perusahaan multinasional. Kebijakan ini dibuat mengingat kemiskinan yang melilit bagi etnis Melayu, sementara ekonomi dipegang oleh Cina.
Satu-satunya organisasi pemuda yang diizinkan pemerintah UMNO adalah ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia) berdiri tahun 1969. lembaga ini didirikan bertujuan membela dan memajukan Islam, khususnya kesempurnaan sebagai (al-Dini) serta untuk menanggulangi masalah pembangunan bangsa. Tokoh-tokoh kunci ABIM adalah Anwar Ibrahim, Siddiq Fadhil, Ghani Samsudin, Kamaruddin Noer dan Kamaruddin Jakfar. ABIM memberi dukungan terhadap berdirinya negara Islam dan hukum Islam. sampai tahun 1981 ABIM dengan lantang menyatakan :
a.       Pemerintah tidak Islami, karena banyak korupsi, penyalahgunaan  
kekuasaan, penindasan buruh, dan lain-lain.
b.      Menuduh ISA (Internal Security Act- Undang-Undang Keamanan dalam
negeri) dan SAB (Societies Act Bill – RUU kegiatan masyarakat) agar dicabut karena bertentangan dengan hak asasi manusia.
c.       Pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak mampu menanggulangi
masalah komunal negeri.
d.      ABIM menyangkal kritikan UMNO mengenai kegiatan ekstrimis muslim,
dengan mengatakan bahwa pemerintah anti dakwah Islam.
Tahun 1981 ketika Mahathir mejadi Perdana Menteri, menawarkan kepada Anwar Ibrahim (Presiden ABIM) agar bergabung dengan pemerintah. Atas bujukan itu Anwar mau pindah haluan dengan misi “Dakwah Islam dan perbaikan nasib kaum Melayu”. Penilaian Anwar karena Mahathir lebih Islami dibanding pendahulunya. Banyak kebijakan yang dibuat Mahathir untuk meyakinkan rakyat Malaysia bahwa
UMNO dan pemerintah benar-benar mendukung prinsip-prinsip Islam, bukan sekedar dukungan simbolis. Secara kronologis kebijakan pro-Islam yang dibuat :
1. Pemerintah merevisi sistem hukum nasional agar lebih selaras dengan hukum Islam  
     (1978).
2. Mendirikan pusat penelitian Asia Tenggara (M$ 26 juta) tahun 1979.
3. Agama Islam dijadikan materi Ujian Nasional di sekolah (1979).
4. Penetapan bulan dakwah nasional (1979).
5. Menyusun kembali sistem ekonomi model Islam.
6. Pembangunan sekolah guru Islam (M$ 22 juta) 1980.
7. Pendirian Bank Islam, Pegadaian Islam, Asuransi Islam, Yayasan Ekonomi                                                                                        
    Islam (1981 – 1982).
8. Memperbanyak program keIslaman di TV dan radio (1981).
9. Bergabungnya Anwar Ibrahim dengan UMNO dan pemerintah (1982).
10. Pendirian rumah sakit Islam (1983).
11. Pendirian Universitas Islam Internasional (1983).
12. Deklarasi resmi “Islam Tubuh Pemerintahan” (1984).
13. Kebijakan agama Islam saja yang dapat siaran di TV dan radio.
14. Status hakim dan pengadilan Islam disetarakan dengan pengadilan sipil.
15. Membangun desa-desa Islam di kota-kota sepanjang Malaysia.
Sikap pemerintah dan UMNO terhadap Islam memasuki era Mahathir sejak tahun 1981 mulai berubah, yaitu terbuka dan mendukung Islam. Tetapi penilaian aktivis oposisi, dukungan itu bersifat ambivalen, karena pada sisi lain pemerintah bersikap waspada untuk mengendalikan dan mengekang individu-individu atau kelompok Islam, dengan alasan kegiatan Islamnya membahayakan stabilitas negara.
Adapun pemimpin-pemimpin UMNO yang otomatis menjadi perdana Menteri semenjak Malaysia Merdeka bisa dilihat sejak pertama yaitu :
1. Dato’ Onn Jakfar : Penggagas berdirinya UMNO dan memimpin tahun 1946-1957 keturunan dari Bugis (Sulawesi).
2. Tunku Abdurrahman : Bapak Kemerdekaan memimpin tahun 1951- 1971
3. Tun Abdul Razak : bapak Keamanan memimpin tahun 1971-1976
4. Husein Onn : Bapak keamanan memimpin tahun 1976-1981
5. DR. Mahathir : bapak Malaysia Modern memerintah 1981-2005 M.
6. Ahmad Badawi : memerintah dari tahun 2005 hingga 2009
7. Tun Muh. Najib : memerintah dari tahun 2009 hingga sekarang.
2.      Peran PAS (س ا ف) memperjuangkan kebangkitan Islam
Partai Islam Se-Malaysia (PAS/ س ا ف) lahir pada tanggal 23/24 Agustus 1951 bertepatan tanggal 21/22 Zulkaidah 1370 H di Kkelab Melayu Banda Butterworth seberang Prai. Partai ini lahir dipelopori oleh beberapa ulama dari United Malaya National Organization (UMNO), yang awalnya (1946-1948 M) hanya berbentuk organisasi kemasyarakatan bagi perkumpulan orang-orang Melayu. Namun pada pertengahan 1948 M, organisasi ini mengubah haluan ke wilayah politik.
Dalam perpolitikan orang Melayu masa itu, ada dua kubu yang memiliki paham berbeda. Satu pihak berbasis pendidikan Barat, sementara di pihak lain memiliki basis pendidikan Timur Tengah. Kelompok Pertama membawa visi politik mengarah kepada demokrasi Barat, yaitu memiliki konsep bahwa antara agama dan politik tidak mungkin dipadukan, mereka umumnya mendapat restu dan pengakuan dari pihak kolonial Inggris. Sementara kelompok Kedua, memandang politik sebagai bagian dari Islam, Karena itu Islam dianggap sebagai Din wa al Daulah. Oleh pihak Inggris kelompok terakhir ini dianggap sebagai oposisi pemerintah bentukannya.
a.       Latar Belakang Berdirinya PAS
PAS dibangun di atas kehancuran partai Hizbul Muslimin (HAMIM), yaitu Partai Politik Islam pertama dan satu-satunya pada waktu kolonial Inggris bercokol di kawasan Malaysia. Partai HAMIM ini digerakkan oleh kelompok muslim Melayu yang memiliki komitmen dengan tiga dasar perjuangan. Pertama, untuk membebaskan bangsa Melayu dan tanah Melayu darه penjajahan Inggris.kedua, membentuk negara Islam sejagat, dan Ketiga, untuk mewujudkan tanah Melayu sebagai negara “Daar al-Islam”. Visi penting PAS adalah ide pembentukan negara Islam yang punya perbedaan mencolok dengan konsep kenegaraan dikendalikan oleh UMNO (United Malay National Organization). Akibatnya PAS berupaya mengkritik terus menerus kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah (UMNO), karena kebijakan itu belum mampu menyentuh persoalan mendasar sesuai dengan konsepsi PAS. Hal ini tidak lain persoalan tentang kebijakan yang dibuat pemerintah tidak didasarkan pada al- Quran dan Hadits.
b.      PAS sebagai Oposisi Pemerintahan
Partai Islam Se-Malaysia (PAS/) sebagai bagian dari oposisi pemerintah memiliki peran penting dalam politik Malaysia. PAS masih mampu mengendalikan kekuasaannya atas negara bagian Kelantan hingga sekarang. Namun kendalinya terhadap negara bagian Trengganu (dimenangkan tahun 1959) mulai surut sejak tahun 1962, yaitu ketika saat itu beberapa aktivis PAS membelot ke UMNO. Salah satu ciri penting perjuangan PAS adalah konsisten dalam memperjuangkan negara Islam. Menurut mereka konsep inilah yang belum bisa dijalankan sepenuhnya oleh UMNO untuk dijadikan sarana mengangkat citra identitas mereka dihadapan warga muslim, mengingat dasar eksistensi UMNO adalah nasionalis etnis dan punya visi sekuler.
Visi PAS yang dicirikan sebagai negara Islam dengan dasar syariat Islam, sejak awal partai ini dikibarkan dalam masyarakat muslim tahun 1951 sering disebarluaskan, dan makin intensif sejak kepemimpinan Yusuf Rawa tahun 1982, namun sempat surut pada tahun 1970-an masa kepemimpinan Asri Muda. Otomatis PAS menolak bentuk sekuler yang dijadikan eksistensi negara Malaysia hingga sekarang dibawah pemerintah UMNO, dimana agama tidak memperoleh peran yang berarti di dalam negara, dan dimana hukum buatan manusia justru lebih unggul dari pada hukum ciptaan Tuhan. Meski praktiknya sulit menerapkan kedua bentuk hukum itu secara seiring dalam konteks Malaysia yang plural. Namun daya tarik simbol dan kultural model negara Islam dari sebagian kalangan warga melayu, khususnya yang tinggal di kampung-kampung tidak dapat diremehkan begitu saja.
Pada awal berdirinya PAS 1951, Ahmad Fuad terpilih sebagai presidan partai. Bersamaan dengan Ahmad Fuad terdapat sederet tokoh yang ikut membesarkan PAS seperti Hasan Adli, DR. Burhanuddin Helmi dan Zulkifli Muhammad. Meskipun partai PAS saat itu begitu anti dengan kolonialis Inggris, namun mereka masih berusaha mendukung pemerintah Datok Onn Jakfar sebagai pemimpin United Malay National Organization (UMNO) betukan Inggris. Pada tanggal 25 Desember 1956, DR. Abbas Alias presi den PAS digantikan oleh DR. Burhanuddin Helmi. Sebagai wakil presiden ditunjuk DR. Zulkifli Muhammad Kedua tokoh ini memiliki peran penting dalam menggagas pergerakan politik Islam dan mengkompromikan dengan paham nasionalisme Melayu. Menurut mereka meskipun sulit untuk menggabungkan antara keduanya, namun ia tetap berusaha menggabungkan antara idealis Islam dengan Nasionalisme etnis Melayu.
Burhanuddin menyatakan bahwa “Politik Islam tidak bisa dipisahkan dari al-Quran dan Hadits, dan pada saat yang sama kita perlu meneguhkan falsafah melayu untuk bangsa Melayu”. Namun John Funston membantah bahwa keterlibatan Burhanuddin Helmi di pentas politik lebih didasarkan pada motivasi religius. Pada masanya Kelantan, Trengganu dan Kedah, menjadi basis masa pemilu 1959.
 Kekalahan PAS dalam Pemilu tahun 1964 di negeri bagian yang berbasis PAS (Trengganu, Kedah dan Kelantan) dapat dirinci pada tiga peristiwa penting. Pertama, didiskualifikasikan DR. Burhanuddin Helmi sebagai kandidat pemilu saat itu. Kedua, meninggalnya deputi presiden PAS, DR. Zulkifli Muhammad beberapa waktu setelah ia memenangkan kursi di parlemen. Ketiga, dari segi ekonomi, PAS mengalami masa-masa sulit, karena macetnya saluran berbagai dana ke negeri-negeri bagian yang dikuasai PAS. Dengan wafatnya DR. Zulkifli Muhammad bulan Mei 1964, jabatan wakil presiden PAS saat itu dipegang oleh Burhanuddin Helmi, sementara ia masih dalam tahanan pemerinhtah, maka kendali jabatan tersebut otomatis diaksanakan oleh DR. Asri Muda. Hingga pada Oktober 1969, jabatan yang Dipertuan Agung PAS dipegang oleh DR. Asri Muda.
 Dalam konsepsi PAS istilah negara – dikemukakan oleh pimpinan PAS Abdul Hadi Awang – bahwa suatu negara harus mendaulatkan hukum Allah, syariat Allah wajib menjadi akidah negara dan pegangan pemerintah, karena dari akidah ini dapat ditegakkan konstitusi dan sistem negara Islam. Dari sini dapat ditelaah bahwa konsep negara Islam ada tiga karakteristik : pertama, Medaulatkan Syariat Islam; kedua, Umat Islam memberikan dukungan yang kuat; ketiga, pemerintah Islam yang menaunginya.
Kemudian tokoh PAS lain Syafei Ibrahim menegaskan bahwa Islam adalah ideologi partai PAS dan partai ini berjuang untuk mengamalkan Islam secara menyeluruh setiap aspek dalam Islam. Ini berarti bahwa ia menyakini bahwa ajaran Islam sebagai ideologi yang lengkap. Islam tidak hanya diyakini sebagiannya saja, tetapi meliputi semua aspek, baik ekonomi, sosial-budaya, hukum dan politik. Pandangan ini mempertegas kosepsi partai bahwa menjadikan pemerintahan Islam adalah sarana mencapai tujuan. Karena menurut mereka, dengan terwujudnya negara Islam akan memungkinkan terlaksananya hukum Islam secara menyeluruh atau integrated.
 Konsep lain dari tokoh PAS tentang prinsip-prinsip pembentukan negara Islam dikemukakan oleh Nakha’ie Haji Ahmad :
1. Negara dan pemerintahan Islam dibentuk atas kedaulatan hukum Allah.
2. Negara dan pemerintahan Islam ditegakkan atas kekuasaan Ummah dalam arti bahwa negara Islam tidak akan terwujud tanpa umat.
3. Negara dan pemerintahan Islam ditegakkan atas dasar keadilan. Dan keadilan merupakan prinsip utama dalam menegakkan pemerintahan Islam yang mencakup keadilan di setiap aspek.
4. Negara Islam ditegakkan atas dasar sistem musyawarah (sura).
5. Pemerintahan yang bertanggungjawab dan adanya ketaatan dari rakyat.
Konsep ini bertentangan dengan konsep nasionalisme negara bangsa yang diusung oleh pemerintah UMNO. Karena itu, PAS berupaya mengkritik terus menerus kebijakan-kebijakanyang dibuat oleh Pemerintah (UMNO), karena kebijakan itu belum mampu menyentuh persoalan mendasar yaitu tidak didasarkan pada al-Quran dan Hadits.
            PAS mengibaratkan program Islamisasi yang buat pemerintah seperti gincu atau kosmetik yang hanya sebatas label menempel dalam sistem yang tidak ada kaitannya dengan prinsip ajaran Islam sebagai ideologi. Bahkan penerapan Islam yang dibuat pemerintah UMNO, menurut tokoh PAS Yusuf Rawa diibaratkan sebagai buah getah di dahan, kemudian diumumkan kepada orang ramai bahwa itu adalah buah durian. Sebutlah umpamanya kebijakan pendirian Bank Islam, Universitas Islam, Asuransi Islam, dan lain-lain, tetapi kebijakan itu belum mampu menciptakan perlembagaan (Undang-Undang) negara sesuai dengan cita-cita Islam. PAS pada dasarnya mau bekerjasama dengan pemerintah UMNO, namun apabila pemerintah mau dan sanggup menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam negara, termasuk menjadikan hukum Islam (yang ada dalam al-Quran dan Hadits) sebagai pedoman dalam menjalankan roda pemerintahan.
Berdasarkan konsepsi PAS di atas, menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang lengkap mengatur segala aspek kehidupan manusia termasuk dalam urusan bernegara, ajaran Islam harus menjadi dasar negara, syariah Islam harus dijadikan konstitusi negara dan kedaulatan politik berada di tangan Tuhan.[2] Konsep ummah yang dipahami PAS bertentangan dengan negara bangsa (nation state) yang banyak diakui oleh negara-negara modern (Eropa) termasuk UMNO.
Menurut ilmuan muslim, Muhammad Imarah bahwa Islam sebagai agama sebenarnya tidak menentukan suatu sistem pemerintahan tertentu bagi kaum muslimin, karena logika tentang kesesuaian agama Islam untuk sepanjang zaman dan tempat menuntut agar soal-soal yang selalu berubah oleh kekuatan evolusi harus diserahkan kepada akal manusia untuk memikirkannya, dibentuk menurut kepentingan umum dan dalam kerangka prinsip umum yang telah digariskan agama Islam. Islam tidak meletakkan suatu pola yang baku tentang teori negara atau sistem politik yang harus dijalankan oleh ummah.
            Model sistem kenegaraan PAS, merefleksikan adanya kecenderungan untuk menekankan aspek legal formal idealisme politik Islam, yang ditandai oleh keinginan untuk menerapkan syariah secara langsung sebagai konstitusi negara. Sedangkan aliran yang bertolak belakang dengan konsepsi PAS, menekankan substansinya daripada bentuk negara yang legal formal. Penekanan substansi ini menginginkan agar terwujdunya nilai-nilai keadilan, persamaan, musyawarah dan partisipasi yang tidak bertentangan dengan prinsip Islam. Pendekatan ini lebih mudah menghubungkan antara Islam dengan sistem politik modern. Karena itu, menurut Michael Hudson menganggap bahwa bahwa tradisi pemikiran politik Islam yang berkembang dalam kurun sejarah Islam lebih kaya, beraneka ragam dan lentur.
3.      Organisasi lainnya di Malaysia ( PKMM, HAMIM, ABIM dan FOSIS)
a.      PKMM
PKMM didirikan oleh Mokhtaruddin Lasso dan Ahmad Boestamam. Keduanya memainkan perana dalam pucuk pimpinan awal partai itu:
Yang Dipertua: Mokhtaruddin Lasso
Wakil Yang Dipertua - Dr. Burhanuddin Helmi
Sekretaris - Dahari Ali
Bendahara - Arshad Ashaari
Anggota Komite - Ahmad Boestamam
Sebulan setelah kelahirannya, PKMM telah mendirikan beberapa cabang di beberapa buah negeri yaitu di Jakarta, Perlis, Selangor, Melaka dan Singapura. PKMM menyebarkan pengaruhnya melalui koran-koran hariannya yaitu Suara Rakyat, Pelita Malaya dan Semboyan Baru dan terbitan bulanan yaitu majalah Berjuang dan Voice of the People.
PKMM memiliki dua cabang pemuda dan pemudi yaitu Angkatan Pemuda Insaf (API) yang dipimpin oleh Ahmad Boestamam, dan Angkatan Wanita Sedar (AWAS) yang dipimpin oleh Shamsiah Fakeh. Namun Ahmad Boestamam telah dapat merenggangkan API dari PKMM di bawah Mokhtaruddin Lasso dan pengaruh komunisme serta mengeluarkan manifesto yang terpisah dari PKMM.
Namun beberapa bulan kemudian ketika Uni Melayu Muda (KMM) bergabung dengan PKMM, Dr Burhanuddin Helmi telah mengambil alih pucuk pimpinan sebagai presidennya yang kedua. Dalam bulan Desember 1947, PKMM berubah lagi pucuk pimpinan dan kali ini disandang oleh Ishak Haji Muhammad sebagai presidennya yang ketiga. Dengan perubahan pucuk-pucuk pimpinan itu PKMM tidak lagi condong ke komunisme sebaliknya bersifat nasionalisme.
Dr. Burhanuddin membawa PKMM ke arah mewujudkan Melayu Raya yaitu satu gagasan Uni Malaya-Indonesia yang merupakan salah satu perjuangan utama PKMM. Pada dasarnya perjuangan PKMM adalah didorong oleh tekad untuk mendapatkan kemerdekaan penuh dari Inggris. PKMM lebih cenderung untuk Tanah Melayu bergabung Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan pada 1949.
Bila UMNO didirikan, PKMM telah bergabung bersama badan-badan Melayu yang lain, tetapi setelah itu telah keluar darinya apabila tidak setuju dengan pemasukan simbol keris dalam bendera UMNO dan tidak puas dengan sistem satu badan (tidak menghitung ukuran) satu suara dalamnya. Akhirnya, badan-badan yang 'berhaluan kiri' (melawan Inggris) meninggalkan UMNO dan UMNO tinggal 'sayap kanan', yang lebih ramah Inggris. PKMM juga berusaha mendirikan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) yaitu gabungan partai-partai politik radikal Melayu dan kemudian bergabung pula dengan All-Malaya Council of Joint Action (AMCJA) yang bertujuan menentang konten Perjanjian Federasi 1948 untuk pembentukan Federasi Tanah Melayu.
Perjuangan PKMM dilabel oleh Inggris sebagai 'berbau' komunis dan dengan itu beberapa orang pemimpinnya telah ditangkap dan dipenjarakan. Akhirnya pada 18 Juni 1948, PKMM (dan beberapa partai anti-penjajah lain) dilarang dan darurat dinyatakan oleh otoritas Inggris dengan persetujuan Yang Dipertua UMNO, Dato 'Onn Jaafar.
b.      HAMIM
Parti Hizbul Muslimin Malaysia (HAMIM) merupakan partai pecahandari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang didirikan pada 1983 oleh Tan Sri Dr. Haji Asri Muda, mantan presiden PAS yang meninggalkan partai itu pada 23 Februari 1983 setelah kekalahan PAS di kerajaan negeri Kelantan dalam Pemilihan Umum Malaysia pada tahun 1982 yang melihat arus kesedaran dan kebangkitan Islam yang semakin kuat ketika itu, di mana kemudian kaum ulama’ mengambil-alih kepimpinan pusat PAS dari kelompok nasionalis pada Muktamar PAS ke-28 tahun 1982. Lantaran itu HAMIM diasaskan sebagai alternatif PAS dan telah bergabung dengan Barisan Nasional kemudian meninggalkannya pada tahun 1989 untuk bergabung dengan keompok oposisi, Angkatan Perpaduan Ummah (APU) yang terdiri dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Partai Melayu Semangat 46 (S46), Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia (BERJASA), Partai Hizbul Muslimin Malaysia (HAMIM), dan Kongres India Muslim Malaysia (KIMMA) untuk menghadapi Pemilihan umum Malaysia tahun 1990, sehingga mendapatkan satu kursi di Dewan Undangan Negeri Kelantan untuk membentuk pemerintahan koalisi APU di Kelantan.
c.       ABIM
Organisasi yang disebut Gerakan Pemuda Muslim Malaysia Belia (Angkatan Islam Malaysia-ABIM) muncul di Malaysia selama periode kebangkitan Islam pada awal 1970-an. Dakwah mereka (propagasi Islam) 28 kegiatan telah membuat dampak yang langgeng pada publik, terutama para pemuda dan berperan dalam memimpin masyarakat untuk secara efektif memeluk Islam sebagai jalan hidup. Menurut Zainah Anwar, mantan pemimpin sebuah perempuan feminis gerakan di Malaysia yang pernah belajar gerakan-gerakan mahasiswa Islam pada tahun 1970 dan 1980, pembentukan ABIM adalah sebuah peristiwa penting bagi kebangkitan Islam di Malaysia.29 Bahwa menjadi kasus ini, Islam selalu menjadi bagian dari struktur sosial-politik Malaysia sebelum berdirinya dari ABIM, 30 seperti yang disaksikan melalui peran PAS. Namun demikian, pentingnya Islamn revivalisme pada 1970-an adalah bahwa ABIM dibawa ke arus utama Malaysia.
ABIM didirikan pada tahun 1971 dan dimulai sebagai sebuah cabang dari dua organisasi, Melayu Bahasa Society (Persatuan Bahasa Melayu-PBM) dari University of Malaya dan
Asosiasi Nasional Mahasiswa Muslim Malaysia (Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia-PKPIM), yang didirikan pada bulan Juni 1961. PKPIM ini menjadi salah satu yang paling penting dan berpengaruh organisasi mahasiswa di Malaysia pada 1960-an. Meskipun kebanyakan para organisasi pemuda tersedia untuk siswa Melayu untuk dipilih, seperti Federasi Melayu Siswa Association (Gabungan Pelajar Melayu Semenanjung-GPMS) dan Malaysia Asosiasi Klub Remaja (MAYC), PKPIM tetap populer karena didirikan pada Platform Islam.
PKPIM mencapai puncak popularitas dan kesuksesan dengan tahun 1960, dan yang anggota memutuskan untuk membentuk sebuah organisasi yang akan memungkinkan mereka untuk terus terlibat dalam pemuda dan aktivisme Islam setelah menyelesaikan studi mereka. Tujuan Islam PKPIM bisa disaksikan di kampus Universitas Malaya. Anggotanya melanjutkan kampanye dakwah banyak terhadap apa organisasi dianggap sebagai kegiatan tidak bermoral dan tidak etis oleh siswa dipengaruhi oleh budaya pop Barat seperti Halloween pihak dan balls.31 Setelah lulus, anggota inti dari PKPIM dan juga PBM melanjutkan untuk membentuk ABIM sebagai modus baru mereka karena aktivitas dakwah. Anwar Ibrahim, salah satu anggota pendiri ABIM menyampaikan pidato pembukaan pada peluncuran ABIM selama PKPIM di Pertemuan kesepuluh Umum Tahunan yang diselenggarakan di Fakultas Studi Islam, Nasional University of Malaysia tahun 1970. Dia membenarkan pembentukan ABIM dengan menyatakan "Pemimpin ABIM harus membuktikan bahwa kritik mereka tidak hanya disuarakan dengan keras selama kehadiran mereka di kampus (bila mereka adalah anggota PKPIM) ​​tapi mereka harus terus berjuang "32. Para ABIM awal tidak hanya terdiri dari mantan Universitas Malaya lulusan. Zainah Anwar mengamati bahwa orang muda yang membentuk sebagai anggota aktif ABIM adalah lulusan dan juga profesional muda, membentuk kelompok sosial yang paling reseptif terhadap ideologi
dari kebangkitan Islam di Malaysia.33 Chandra Muzaffar menyebutkan bahwa proporsi yang baik dari Anggota ABIM berasal dari kelas menengah, meskipun juga telah bekerja kelas member. Tujuan ABIM utama dan menyeluruh selama tahun yang baru lahir adalah untuk mereformasi pikiran dan semangat masyarakat Muslim Malaysia melalui setiap cara yang mungkin, 35 tetapi berharap untuk mencapai hal ini oleh perbankan pada energi anggota muda, sebagaimana tercermin dalam tujuan sebagai berikut:
a) Untuk menyediakan platform untuk siswa lulus dari universitas dan perguruan tinggi yang memiliki
terlibat dalam kegiatan dakwah untuk melanjutkan aktivisme Islam mereka;
b) Untuk mengisi kekosongan organisasi melayani kepentingan pemuda Muslim di semua tingkat
dalam masyarakat Malaysia, dan
c) Untuk menghasilkan kebangkitan Islam di Malaysia.36
Selama awal awal, ABIM dioperasikan sesuai dengan modus operandi yang sama yang ditetapkan oleh PKPIM. Namun, seperti ABIM mampu menyerap lebih banyak anggota dan berikut lebih besar dari masyarakat, segera outgrew PKPIM. Meskipun demikian, hubungan mereka berlanjut sampai hari ini, mana lulus PKPIM anggota secara alami akan bergabung ABIM saat meninggalkan kampus. Ini hubungan itu penting karena memberikan ABIM dengan anggota rapi dan terlatih, akrab dengan tujuan dakwah Islam. Akibatnya, Kamaruddin Mohd. Juga, mantan anggota baik PKPIM dan ABIM, telah tepat digambarkan ABIM sebagai "kakak" PKPIM yang .Keragaman anggotanya dan daya tariknya terhadap Muslim kelas menengah yang lulusan dari universitas luar negeri yang disediakan ABIM pandangan, profesional sopan untuk Islam gerakan yang di Malaysia sudah lama dikaitkan dengan tradisi kuno dan keterbelakangan. ABIM memiliki array yang luas dari anggota di seluruh dunia dengan perwakilan di Amerika
Inggris, Amerika Serikat, Mesir, Pakistan, Australia dan New Zealand.38 Namun, apa yang unik tentang ABIM adalah kenyataan bahwa ia tidak memaksakan pembatasan pada keanggotaan. ABIM anggota berasal dari tiga tingkat yang berbeda latar belakang pendidikan, sekolah yaitu bahasa Inggris, Sekolah Malaysia dan sekolah Arab, tetapi untuk bergabung dengan ABIM, mereka melakukannya dengan visi bersama melayani Islam. Namun, ini juga telah menciptakan banyak pandangan berbeda dalam organisasi.
Anggota dengan latar belakang agama dan dilatih di sekolah-sekolah Islam dicap sebagai konservatif sementara mereka yang menghadiri sekolah bahasa Inggris berbasis media dipandang sebagai "liberal" . Namun demikian, ABIM mengambil ini dengan dosis optimisme, dengan alasan bahwa etika Islam memungkinkan dan
mengakomodasi perbedaan pendapat. Ini kontras antara ABIM dan organisasi lain gerakan / Islam di Malaysia telah memungkinkan munculnya dua kategorisasi yang berbeda dari gerakan-gerakan Islam atau Islam "Revivalis" di Malaysia. Satu digambarkan sebagai lebih moderat dalam keyakinan dan praktik dan yang lainnya adalah konservatif tetapi tidak harus garis keras. Kelompok moderat yang terbaik diwakili oleh ABIM dan konservatif sebagian besar anggota PAS pada tahun 1970. Utama Perbedaan antara keduanya adalah pada dasarnya pandangan dan pendekatan vis-à-vis Islamisasi Malaysia. ABIM memegang bawah ke atas pandang, yaitu Islamisasi umat atau populasi pertama sebelum sampai ke eselon atas struktur sosial, sementara PAS mengambil konvensional melihat dari atas ke bawah-Islamisasi yang hanya dapat dicapai melalui pembentukan Islam negara.
Alasan lain untuk menjelaskan kebutuhan untuk ABIM ketika ada sudah PAS adalah fakta bahwa PAS telah mengadopsi lebih "nasionalis" pendekatan dan sikap pada tahun 1960 setelah kematian Dr Burhanudin Al-Helmi dan di bawah kepemimpinan Muda Asri. Saya berpendapat bahwa reformasi Islam budaya tidak hadir dan tidak ada di bawah Asri karena ia lebih sibuk dengan ide Melayu
nasionalisme. Anggota ABIM Banyak yang kecewa dengan path PAS telah diambil di bawah Asri dan pada awal 1970-an, para pemuda yang memiliki banyak aspirasi tentang reformasi melalui Islam memutuskan untuk bergabung ABIM sebagai gantinya, melihat bagaimana ABIM telah melakukan upaya serius untuk menanamkan sebuah Reformasi Islam budaya dalam masyarakat Malaysia.
Munculnya PKPIM dan ABIM kemudian adalah konsekuensi dari apa Manutty digambarkan sebagai "Islam identitas krisis "di antara para pemuda, yang pada waktu itu sedang mencari makna baru dalam Islam.40
Meskipun ketentuan dan penempatan Islam dalam konstitusi dan melalui mempengaruhi dari Islam beberapa kebijakan sosial-ekonomi dan budaya berbasis, hal itu tidak memberikan kepuasan apapun untuk pemuda-pemuda dan mahasiswa. Bagi mereka, lingkungan arus utama dibentuk oleh UMNO dan pemerintah tetap "sekuler" dan tidak Islam, dan ini adalah sumber untuk ideologis ketegangan. Munculnya ABIM dalam banyak ekspresi idealisme yang kuat di antara Pemerintah Malaysia pemuda berpendidikan, yang berusaha reformasi masyarakat vis-à-vis Islam. Mei 13 tragedi disediakan ABIM dengan alasan untuk mengusulkan kembali kepada Islam sebagai solusi untuk masalah yang mempengaruhi masyarakat Melayu. Para kebangkitan Islam yang dimulai di Malaysia pada awal 1970 juga sukses karena popularitas dan penerimaan beberapa tajdid (pembaharuan) dan ialah (reformasi) ide-ide yang disebarkan oleh ABIM dan anggotanya. Dalam bab berikut, saya berpendapat bahwa karya tokoh Ikhwanul Muslimin seperti Hasan Al-Banna dan Hasan Al-Hudaybi memasok alat dan kerangka kerja yang memungkinkan ABIM untuk menghasut dan mengoperasikan dengan sukses gerakan kebangkitan.
d.      FOSIS
FOSIS dibentuk pada bulan Juli 1963 di sebuah pertemuan yang diadakan di Ruang Cadbury di Universitas Birmingham. Pada pertemuan ini, perwakilan dari masyarakat Islam yang berbeda sepakat untuk membentuk suatu badan nasional untuk menjaga kepentingan mahasiswa Muslim di universitas. Anggota pendiri termasuk masyarakat Islam dari University of Birmingham, University of Bristol, University of Dublin, Imperial College (London), University of Leeds, London Islam Circle, Muslim Mahasiswa Masyarakat Inggris, Universitas Oxford, Sekolah Studi Oriental dan Afrika (London ), Sheffield Islam Circle, Wolverhampton Melayu Teachers College. Pada saat itu, organisasi itu bernama FOSIS (Federasi Masyarakat Mahasiswa Islam) dan berganti nama akhir tahun itu untuk variasi saat ini dari FOSIS. Pada tahun 60-an awal, FOSIS adalah kelompok dukungan hanya bahwa banyak Muslim di Inggris dan Irlandia bisa melihat ke atas dukungan dan saran.
Selama bertahun-tahun, FOSIS telah menjadi tuan rumah sejumlah konferensi tingkat tinggi Islam / Ulama. Pada tahun 1960-an, FOSIS adalah salah satu organisasi pertama di Inggris untuk menjadi tuan rumah Malcolm X (juga dikenal sebagai El-Hajj Malik El-Shabazz) pada ceramah. Sejak itu, beberapa ulama paling berpengaruh di dunia Islam dan pengkhotbah seperti Ahmed Deedat, Khurram Murad dan Imam Siraj Wahhaj telah mengunjungi FOSIS untuk mengatasi siswa Muslim. Tren ini terus selama bertahun-tahun, dengan FOSIS membuat ceramah pada bagian universitas kegiatan rutin mereka.
Ada dua konferensi yang diatur oleh FOSIS dalam satu tahun akademik. Konferensi FOSIS Tahunan (juga dikenal sebagai FAC untuk pendek) adalah konferensi nasional hanya tahunan yang diselenggarakan di Inggris untuk mahasiswa Muslim. Ini dimulai pada tahun 1964 dan sudah berjalan setiap tahun sejak, biasanya diadakan selama periode musim panas tahun ini. Konferensi, biasanya, meliputi kuliah oleh para sarjana Islam terkemuka, hiburan oleh artis nasyid, sebuah kompetisi video, presentasi oleh komite FOSIS berbeda dan lebih banyak lagi lainnya. Pada tahun 2009, salah satu yang lebih baru penafsiran dari FAC, melihat lebih dari 600 siswa menghadiri dengan berbagai kegiatan yang berbeda di acara.
Para FOSIS Musim Dingin Council (juga dikenal sebagai WC untuk pendek) telah berjalan sejak tahun 1966 dan diadakan terutama di liburan Desember. Ini menyediakan tinjauan tengah semester dari FOSIS dan membantu untuk membangun visi bagi organisasi untuk semester kedua.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      Politik di kancah pemerintahan Malaysia didominasi oleh dua partai politik di Malaysia, yaitu UMNO dan PAS.
2.      UMNO menganut ideologi nasionalis dan sekular yang mengesampingkan asas keislaman.
3.      PAS adalah partai yang muncul akibat adanya ketidakpuasan masyarakat muslim atas bentuk ideologi pemerintahan yang dijalankan UMNO, karena cenderung sekular dan mengesampingkan kaidah-kaidah keislaman. Sehingga PAS melakukan pendekatan secara konfrontatif dalam mencapai tujuannya, yaitu mengembalikan kedudukan agama Islam kedalam ideologi pemerintahan.
4.      Organisasi lainnya yang turut berperan dalam pengembangan Islam di Malaysia kebanyakan merupakan organisasi kepemudaan dan pelajar.
B.     SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah, Moeflich (2003). Asia Tenggara : Konsentrasi Baru Kebangkitan Islam. Bandung: Fukomedia.
Helmiati (2007). Dinamika Islam Asia Tenggara. Pekanbaru: Suska Press.
Mutalib, Hussin (1993). Islam in Malaysia: From Revivalism to Islamic State?. Singapore: Singapore University Press.
Adnan, Taufik Amal,Samsu Rizal Panggabean (2004). Politik Syariat Islam: dari Indonesia hingga Nigeria. Jakarta: Pustaka Alvabet.
Moze (2011). Sejarah Singkat Malaysia. Dikutip dari:
http://moze91.wordpress.com/2011/04/21/sejarah-singkat-malaysia/, 15 Mei 2012.
Abdul Malek, Zulkifly (2011) From Cairo to Kuala Lumpur: The Influence of The egyptian Muslim Brotherhood on The Muslim Youth Movement of Malaysia (ABIM). (MA Thesis). Georgetown University.


[1]. Helmiati, Dinamika Islam Asia Tenggara, hlm. 122
[2]. Muhammad Syukri Salleh, Perkembangan Kontemporer Gerakan Islam di Malaysia: Pergeseran dari Konfrontatif ke Kooperatif, dalam Moeflich Hasbullah, Dinamika Islam Asia Tenggara. Hlm. 122

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Tolong berikan komentar yang baik dan sopan serta jangan SPAM!