Alpukat


Tanaman Alpukat merupakan tanaman yang berasal dari dataran tinggi atau dataran rendah amerika tengah dan meksiko. Tanaman alpukat ini diperkirakan masuk ke negara Indonesia pada abad ke- 18. Pada tahun 1920-1930 Indonesia telah mengirimkan 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.

Adapun klasifikasi Tanaman alpukat adalah:
  1. Regnum: Plantae (Tumbuhan)
  2. Sub Regnum: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
  3. Super Divisi: Angiospermae
  4. Divisi:  Spermatophyta
  5. Kelas: Dicotyledoneae
  6. Sub Kelas: Dialypetalae
  7. Ordo: Laurales
  8. Famili: Lauraceae
  9. Genus: Persea
  10. Spesies: Persea americana P. Mill.



Berdasarkan sifat ekologisnya, tanaman dapat dibagi tiga berdasarkan ras :
  • Ras Guatemala
    Berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah beriklim sub tropis dengan ketinggian sekitar 800-2.400 m dpl. Ras ini kurang tahan terhadap suhu dingin (toleransi sampai -4,5 derajat C). Daunnya tidak berbau adas. Buah mempunyai ukuran yang cukup besar, berat berkisar antara 200-2.300 gram, kulit buah tebal, keras, mudah rusak dan kasar (berbintil-bintil). Lama masak buah antara 9-12 bulan sesudah berbunga. Bijinya relatif berukuran kecil dan menempel erat dalam rongga, dengan kulit biji yang melekat. Daging buah mempunyai kandungan minyak yang sedang.
  • Ras Hindia Barat
    Berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang beriklim tropis, dengan ketinggian di bawah 800 m dpl. Varietas ini sangat peka terhadap suhu rendah, dengan toleransi sampai minus 2 derajat C. Daunnya tidak berbau adas, warna daunnya lebih terang dibandingkan dengan kedua ras yang lain. Buahnya berukuran besar dengan berat antara 400-2.300 gram, tangkai pendek, kulit buah licin agak liat dan tebal. Buah masak 6-9 bulan sesudah berbunga. Biji besar dan sering lepas di dalam rongga, keping biji kasar. Kandungan minyak dari daging buahnya paling rendah.
  • Ras Meksiko
    Berasal dari dataran tinggi Meksiko dan Equador beriklim semi tropis dengan ketinggian antara 2.400-2.800 m dpl. Ras ini mempunyai daun dan buahnya yang berbau adas. Masa berbunga sampai buah bisa dipanen lebih kurang 6 bulan. Buah kecil dengan berat 100-225 gram, bentuk jorong (oval), bertangkai pendek, kulitnya tipis dan licin. Biji besar memenuhi rongga buah. Daging buah mempunyai kandungan minyak/lemak yang paling tinggi. Ras ini tahan terhadap suhu dingin.

    Varietas-varietas alpukat di Indonesia dibagi 2:
    1. Varietas unggulSifat-sifat unggul tersebut antara lain produksinya tinggi, toleran terhadap hama dan penyakit, buah seragam berbentuk oval dan berukuran sedang, daging buah berkualitas baik dan tidak berserat, berbiji kecil melekat pada rongga biji, serta kulit buahnya licin. Sampai dengan tanggal 14 Januari 1987, Menteri Pertanian telah menetapkan 2 varietas alpukat unggul, yaitu alpukat ijo panjang dan ijo bundar. Sifat-sifat kedua varietas tersebut antara lain :
      a. Tinggi pohon: alpukat ijo panjang 5-8 m, alpukat ijo bundar 6-8 m.
      b. Bentuk daun: alpukat ijo panjang bulat panjang dengan tepi rata, alpukat ijo bundar bulat panjang dengan tepi berombak.
      c. Berbuah: alpukat ijo panjang terus-menerus, tergantung pada lokasi dan kesuburan lahan, alpukat ijo bundar terus-menerus, tergantung pada lokasi dan kesuburan lahan.
      d. Berat buah: alpukat ijo panjang 0,3-0,5 kg, alpukat ijo bundar 0,3-0,4 kg
      e. Bentuk buah: alpukat ijo panjang bentuk pear (pyriform), alpukat ijo bundar lonjong (oblong).
      f. Rasa buah: alpukat ijo panjang enak, gurih, agak lunak, alpukat ijo bundar enak, gurih, agak kering.
      g. Diameter buah: alpukat ijo panjang 6,5-10 cm (rata-rata 8 cm), alpukat ijo bundar 7,5 cm.
      h. Panjang buah: alpukat ijo panjang 11,5-18 cm (rata-rata 14 cm), alpukat ijo bundar 9 cm.
      i. Hasil: alpukat ijo panjang 40-80 kg /pohon/tahun (rata-rata 50 kg), alpukat ijo bundar 20-60 kg/pohon/tahun (rata-rata 30 kg).
       
    2. Varietas lainVarietas alpukat kelompok ini merupakan plasma nutfah Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi, Tlekung, Malang. Beberapa varietas alpukat yang terdapat di kebun percobaan Tlekung, Malang adalah alpukat merah panjang, merah bundar, dickson, butler, winslowson, benik, puebla, furete, collinson, waldin, ganter, mexcola, duke, ryan, leucadia, queen dan edranol.

      Syarat-syarat pertumbuhan tanaman alpukat:
      1. Iklim
        a.
        Angin diperlukan oleh tanaman alpukat, terutama untuk proses penyerbukan. Namun demikian angin dengan kecepatan 62,4-73,6 km/jam dapat dapat mematahkan ranting dan percabangan tanaman alpukat yang tergolong lunak, rapuh dan mudah patah.

        b.
        Curah hujan minimum untuk pertumbuhan adalah 750-1000 mm/tahun. Ras Hindia Barat dan persilangannya tumbuh dengan subur pada dataran rendah beriklim tropis dengan curah hujan 2500 mm/tahun. Untuk daerah dengan curah hujan kurang dari kebutuhan minimal (2-6 bulan kering), tanaman alpukat masih dapat tumbuh asal kedalaman air tanah maksimal 2 m.

        c.
        Kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan alpukat berkisar 40-80 %. Untuk ras Meksiko dan Guatemala lebih tahan terhadap cuaca dingin dan iklim kering, bila dibandingkan dengan ras Hindia Barat.

        d. Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8-28,3 derajat C. Mengingat tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tanaman alpukat dapat mentolerir suhu udara antara 15-30 derajat C atau lebih. Besarnya suhu kardinal tanaman alpukat tergantung ras masing-masing, antara lain ras Meksiko memiliki daya toleransi sampai –7 derajat C, Guatemala sampai -4,5 derajat C, dan Hindia Barat sampai 2 derajat C.
      2. Media Tanam
        terbagi atas 3 yaitu:
        a.
        Tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, (sistem drainase/pembuangan air yang baik), subur dan banyak mengandung bahan organik.
        b.
        Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat adalah jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay loam) dan lempung endapan (aluvial loam).
        c.
        Keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara pH sedikit asam sampai netral, (5,6-6,4). Bila pH di bawah 5,5 tanaman akan menderita keracunan karena unsur Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah yang cukup banyak. Sebaliknya pada pH di atas 6,5 beberapa unsur fungsional seperti Fe, Mg, dan Zn akan berkurang
      3. Ketinggian TempatPada umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 m dpl. Namun tanaman ini akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200-1000 m dpl. Untuk tanaman alpukat ras Meksiko dan Guatemala lebih cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 1000-2000 m dpl., sedangkan ras Hindia Barat pada ketinggian 5-1000 m dpl.


        Kandungan Zat dalam Buah Alpukat: zat saponin, zat alkaloida dan flavonoida, daging buah alpukat juga mengandung tanin, sedangkan daun tumbuhan alpukat mengandung polifenol, quersetin, gula alkohot persiit.

        Khasiat Dan Manfaat Buah Alpukat Untuk Obat Penyakit :
        Daun Alpukat dapat digunakan untuk pengobatan penyakit: Kencing batu, Darah tinggi, sakit kepala, Nyeri syaraf, Nyeri lambung, Saluran napas membengkak (bronchial swellings), Menstruasi tidak teratur.
        Biji Buah Alpukat dapat digunakan untuk: obat sakit gigi dan Kencing manis.


        Pengolahaan buah alpukat dalam obat-obatan:
        1. Buah Alpukat Untuk Obat Kencing batu:
        Bahan yang diperlukan : ambil 4 lembar daun alpokat, kemudian 3 buah rimpang teki, siapkan juga 5 tangkai daun randu, lalu setengah biji pinang, 1 buah pala dan 3 jari gula enau.
        Cara membuat ramuan : semua bahan dicuci hingga lalu direbus dengan menggunakan 3 gelas air bersih sampai mendidih dan tersisa kira kira 2 1/4 gelas. Setelah ramuan dingin kemudian disaring lalu diminum 3 x 3/4 gelas.
        2.Buah Alpukat Untuk Darah tinggi :
        Bahan yang dibutuhkan adalah : 3 lembar daun alpokat
        Cara pembuatannya adalah daun dicuci hingga bersih kemudian diseduh dengan menggunakan 1 gelas air panas. Biarkan hingga dingin lalu diminum sekaligus.
        3. Alpukat Untuk Kulit muka kering:
        Bahan yang diperlukan : Buah alpukat yang sudah masak
        Cara membuat : diambil daging buahnya kemudian dilumatkan hingga menyerupaii bubur. Pakailah untuk masker, yait dengan cara memoles bagian muka yang kering. Selanjutnya muka yang sudah dimasker tadi dibasuh dengan menggunakan air setelah lapisan masker alpokat tersebut mengering.
        4. Alpukat Untuk Sakit gigi berlubang:
        Caranya adalah pada bagian gigi yang berlubang dimasukkan dengan menggunakan bubuk biji alpokat.
        5. Buah Alpukat Untuk Kencing manis:
        Caranya adalah Biji alpukat dipanggang di atas api kemudian dipotong menjadi kecil-kecil, setelah itu biji yang telah di potong-potong tadi digodok dengan menggunakan air bersih sampai airnya menjadi coklat. kemudian disaring, lalu diminum setelah dingin.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Tolong berikan komentar yang baik dan sopan serta jangan SPAM!